Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jimat Naga Sikoi

9 Maret 2018   05:38 Diperbarui: 9 Maret 2018   22:11 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shinta tidak perduli, ia tarik diriku masuk dalam kamar dan trus mendorongku ke tempat tidur. Masih dalam suasana tak bergeming Shinta trus merambah tubuhku dengan jari-jari halusnya. Seperti kerbau dicocor hidung aku menurut saja. Sebab aku memang sayang istri. Usia pernikahan kami baru seumur jagung. wajar saja Shinta begitu setelah 2 hari aku dinas luar kota.

Daripada aku menyinggung perasaan Shinta tersayang, kupersiapkan dirilah atas segala sesuatu yang bakal terjadi di hampir tengah malam itu. Aku juga telah ada persiapan 2 mangkuk cota plus 4 biji ketupat andai Shinta terus menyerangku.

"Shintaaa."

"Yaaa."

Shinta menjawab pelan dengan tatapannya yang membuat diriku hanyut semakin ke hilir. Saat segala sesuatunya telah siap dan jangkar telah dibuang, kapal telah berlabuh dengan tenang. Shinta bernapas panjang sambil terus memeluk diriku. Kami senang dan bahagia.

"Kak, aku menemukan sesuatu dalam dompetmu. Aku telah membakarnya barusan, sebelum kamu datang. Hik hik hik."

Shinta terus tertawa dengan lucunya sambil perlihatkan kain hitam pembungkus jimat Naga Sikoi milikkku. Isinya telah musnah dibakar oleh Shinta, entah dimana lagi dibuang debu-debunya.

"Aduh, Shinta."

"Aduh, apa. Dulu kamu taklukan aku dengan jimat itu kan. Kini kakak aku taklukan barusan."

Lalu berdua kami berpelukan dan dan tertawa menuju malam yang semakin larut. Kami bahagia, dunia ini hanya aku dan Shinta yang punya, yang lain cuma numpang.

Amping Gunung, 9 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun