Oleh:
Junianto1 dan Syintyah Widayani2
1. Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
2. Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan  _ UNPAD, Pangandaran
Definisi Produk
Mie ikan tenggiri merupakan produk yang terbuat dari campuran tepung terigu dengan tepung ikan tenggiri atau ikan tenggiri giling, berbentuk pilinan memanjang. Mie ikan tenggirri bisa dikonsumsi sebagai makanan pokok sebagai pengganti nasi.
Analisis Kebutuhan KonsumenÂ
Produk mie ikan tenggiri merupakan kebutuhan fisiologi yaitu untuk memenuhi energi dan untuk kebutuhan nutrisi.
Sifat Organoleptik Â
Mie ikan memiliki rasa yang gurih, warna putih kekuningan, tekstur lembut dan elastis serta bau khas mie.
Kandungan Nutrisi Mie ikan Tenggiri :
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Mie Basah (Astawan, 1999)
Tabel 2. Kandungan Nutrisi ikan Tenggiri (Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, 2005)
Segmentasi pasarÂ
Target pemasaran mie ikan yaitu mulai dari anak-anak hingga dewasa, mie hampir disukai semua kalangan karena kandungan karbohidratnya yang tinggi yang dapat dijadikan sebagai makanan pokok pengganti nasi, serta teksturnya yang lembut sehingga bisa dikonsumsi oleh anak-anak ataupun orang dewasa. Keunggulan produk mie ikan tenggiri dibandingkan produk sejenis lainnya yaitu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu berasal dari tepung ikan tenggiri yang terdapat dalam mie serta taburan abon ikan tenggiri sebagai topping dari mie ikan tenggiri ini. Produk mie ikan tengiiri dapat dibeli secara langsung di offline store nya yaitu di Kabupaten Pangandaran dan juga bisa ditemukan di marketplace seperti Lazada, Shoope, serta Tokopedia.
Rival : Pesaing dari mie ikan tenggiri yaitu mie ikan tongkol, mie ikan bandeng, mie ikan patin, dan mie ikan cakalang.
Potential Entrants : Pesaing yang menjadi ancaman potensial bagi mie ikan tenggiri yaitu mie saripati sayuran.
Substitusi dari produk dari mie ikan tenggiri yaitu produk mie instan dengan kandungan karbohidrat dan protein tinggi.
Supplier : Ikan tenggiri sebagai bahan baku utama pembuatan mie ikan didapatkan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pengepul, atau pedagang ikan.
Buyer : Pembeli mie ikan tenggiri yaitu anak-anak hingga dewasa sebagai makanan pokok pengganti nasi.
Jumlah pesaing mie ikan tenggiri belum banyak di Indonesia, bahkan belum ada yang menjual mie dengan bahan baku utama tepung ikan tenggiri, melainkan sebagai bahan baku tambahan seperti kuah kaldu ikan tenggiri dan sejenisnya. Sehingga produk mie ikan tenggiri ini sangat berpotensi untuk dijual dan dipasarkan di Indonesia.
Lokasi pemasaran perusahaan pesaingÂ
Pemasaran pesaing terbanyak yaitu di marketplace seperti Shoope, Tokopedia, dan Lazada.
Ukuran perusahaan pesaingÂ
Aset dari perusahaan pesaing cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari pemasaran produk yang sudah cukup banyak di marketplace ataupun e-commerce serta offline store. Sales volume perusahaan pesaing berdasarkan jumlah penjualan di marketplace shoope yaitu 460 terjual.
Bentuk PasarÂ
Bentuk pasar mie ikan tenggiri ini adalah pasar oligopoli, yaitu suatu bentuk pasar yang di dalamnya hanya ada beberapa  penjual. Masing-masing penjual mempunyai pengaruh atas harga-harga barang yang dijual, tetapi tidak sebesar pengaruh penjual monopoli. Untuk menguasai harga dan konsumen dapat menggunakan merek-merek dagang tertentu (differentiated product), dengan mutu dan rasa yang agak sedikit berbeda.Â
Basis persainganÂ
Cost adventage, karena produk mie ikan tenggiri memiliki keunggulan dibandingkan produk mie lainnya dengan kandungan protein lebih tinggi yang terdapat pada mie dan topping berupa taburan abon ikan tenggiri, dengan harga yang tidak jauh berbeda dari produk pesaingnya. Termasuk juga basis persaingan product differentiation karena berbeda dari produk lain dengan adanya tambahan topping berupa taburan abon ikan tenggiri.Â
Rancangan Produk
Produk yang dijual berupa mie berbahan dasar tepung terigu dan ikan tenggiri dengan topping taburan abon ikan tenggiri. Mie ikan tenggiri dijual dalam bentuk basah dan kering, memiliki rasa khas mie yang gurih dengan campuran ikan dan juga abon ikan, warna dari mie ikan ini yaitu putih kekuningan dengan taburan abon ikan berwarna coklat. Produk mie ikan ini memiliki kemasan yang aman dan mudah dibawa kemana-mana yaitu mie kering, bumbu, serta abon ikan dikemas dengan plastik yang terpisah agar tetap steril kemudian dikemas lagi menggunakan kemasan kotak, sehingga produk lebih aman.
Strategi penentuan hargaÂ
Penentuan harga jual produk mie ikan tenggiri yaitu dengan memperhitungkan biaya produksi dan biaya lainnya. Metode penentuan harga adalah Odd-Pricing, yaitu menentapkan harga dengan angka-angka ganjil yang bertujuan mempengaruhi psikologi konsumen. Selain itu juga menggunakan metode Multiple-Unit Pricing, yaitu memberikan potongan harga dalam pembelian lebih banyak.Â
Orientasi harga : berorientasi pada volume penjualan dan stabilitas harga yang sudah ditetapkan. Â
PromosiÂ
Sasaran pemasaran atau promosi produk mie ikan tenggiri adalah semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Teknik promosi yang digunakan yaitu advertising atau mengiklankan produk di social media seperti Instagram, Facebook, Youtube, Website, serta memasarkan produk di marketplace seperti Shoope, Lazada, dan Tokopedia.Â
Distribusi :
- Produsen --> Agen --> Pengecer --> Konsumen
- Produsen --> Konsumen
Referensi
Astawan, M. 2008. Membuat Mi dan Bihun. Jakarta: Penebar Swadaya.
BBPMHP. 2005. Teknologi Pengolahan Surimi dan Produk Fish Jelly. Balai Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP). Jakarta.
Nugroho, A., Swastawati, F., & Anggo, A. D. (2014). Pengaruh Bahan Pengikat Dan Waktu
Penggorengan Terhadap Mutu Produk Kaki Naga Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp.). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4), 140-149.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H