Mohon tunggu...
Indah Wahyu Himayatul Islam
Indah Wahyu Himayatul Islam Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Sesuai dengan Tahapan Perkembangan

5 April 2021   23:05 Diperbarui: 5 April 2021   23:12 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak adalah suatu anugerah terbaik yang Allah SWT yang di percayakan kepada

setiap orang tua untuk senantiasa dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang. Anak

akan tumbuh dengan berbagai kemampuan perkembangan yang akan ia lewati, salah

satunya adalah perkembangan kemampuan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa

anak merupakan pertumbuhan kemampuan yang harus diperhatikan, diawasi, dan

dibimbing oleh guru, orang tua, dan orang-orang yang berada pada lingkungan anak

tersebut.

Setiap anak memiliki karakteristik dan ciri khasnya masing-masing dan tidak semua

anak dapat dipukul rata memiliki kemampuan yang sama. Setiap anak juga pasti

memiliki suatu kelebihan yang dapat ditampung dan dikembangkan oleh orang tuanya

yang sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Tugas orang tua

adalah mengarahkan apa yang sudah anak miliki sehingga anak dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan minat yang ia tekuni nantinya.

Penting bagi orang tua untuk senantiasa memberikan anak stimulasi demi

memperkaya bahasa dan mempermudah penguasaan serta menyempurnakan

pertumbuhan perkembangan kemampuan bahasa pada anak usia dini. Semakin luas

lingkungan yang ditelusuri anak akan semakin banyak dan beragam pula bahasa yang

akan anak dapatkan. Disnilah pentingnya orang tua untuk senantiasa menjaga dan

mengawasi anak, karena belum tentu semua lingkungan yang akan anak telusuri 100%

merupakan lingkungan yang baik.

Pertumbuhan dapat diukur oleh angka, anak juga akan mengalami perkembangan

yang ditandai dengan perubahan perilaku atau kemampuan, salahsatu tahap

perkembangan yang penting adalah tahap perkembangan Bahasa anak. Bahasa adalah

alat komunikasi yang digunakan untuk berpikir, mengekspresikan perasaan, dan

menerima pikiran dan perasaan orang lain. Tahapan perkembangan Bahasa itu dimulai

sejak dini, ketika memasuki usia di atas satu tahun biasanya anak sudah bisa

mengatakan beberapa kata, pengulangan kata, dan mengucapkan kata-kata

sederhana. Tahapan perkembangan Bahasa ternyata cukup kompleks dan fasenya

berbeda-beda pada setiap anak. Oleh karena itu, orang tua harus mengenali tahap

perkembangan Bahasa anak usia dini agar bisa memantau perkembangannya dengan

baik.Bahasa adalah alat komunikasi paling penting bagi manusia karena bahasa
adalah perantara kita dalam menyampaikan maksud dan tujuan kita sehari-hari.
Pada saat kita kecilpun kita sudah dilatih untuk berbicara serta kita bisa
mengetahui banyak sekali kosa kata tanpa perlu menghafalkannya. Hal ini
membuktikan bahwa anak dapat merekam dengan baik apa yang kita bicarakan
dan apa yang kita jelaskan sehingga dia menjadi paham.

Sejak dalam kandungan anak sudah harus diajak bicara agar anak bisa
mengenali serta merespon apa yang kita bicarakan. Stimulasi ini juga dapat
membuat anak menjadi kaya akan bahasa sehingga saat ia lahir dan tumbuh ia
akan dengan gampang dalam mengulang dan berbicara.

Setelah anak lahir walaupun ia masih kecil teruslah ajak anak bicara dan
berikan anak stimulasi. Ajak dia berbicara agar dia lebih mudah dan lebih cepat
bisa berbicara. Ajak dan bimbing anak secara perlahan dengan kesabaran dan
penuh kelembutan agar energi positif pada diri kita juga dapat tersalurkan kepada
anak.

Anak yang sering diajak bicara cenderung akan lebih cepat bisa berbicara
dibandingkan dengan anak yang hanya didiamkan dan tidak sering diajak bicara.
Anak yang sering diajak bicarapun akan membentuk dirinya menjadi anak yang
berani dan percaya diri serta lancar dalam berbicara. Biasanya orang tua sang buah
hati adalah orang tua yang ingin mengajarkan anaknya untuk berani bicara di
depan umum tanpa malu-malu.

Papalia, Olds, Feldman mengemukakan bahwa perkembangan bahasa anak usia dini yaitu kosakata, tata bahasa, dan tata kalimat pada rentan usia tiga samapai empat tahun meningkat dan semakin rumit. Kemampuan membaca dan menulis mulai tumbuh serta peningkatan pertumbuhan anak dalam berbicara sendiri. Pada usia lima sampai enam tahun perkembangan anak hamper sama seperti orang dewasa dimana anak sudah mamapu menguasai lebih dari 2600 kata dan mulai memahami 20.000 kata.

Anak mulai menguasai kata-kata baru untuk memahami orang-orang disekitar lingkungannya. Cepatnya pemahaman anak dalam memahami setiap kosa kata yang ia dengar atau ia peroleh membuat anak dapat lebih luas dalam memperkirakan makna yang ia terima. Anak akan sangat amat mudah dalam memperkirakan makna kalimat yang ia terima jika pemahaman kosa kata yang ia peroleh sudah cukup banyak untuk di jadikan bekalnya untuk berkomunikasi dan menjelajahi dunianya.

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak

Setiap anak akan melalui fase tahapan perkembangan untuk melangkah pada fase perkembangan berikutnya. Setiap fase ia lalui dengan apa adanya dirinya. Fase-fase yang ia lalui akan terlewati dengan bekal-bekal apa yang telah ia lewati di kesehariannya, contoh-contoh apa saja yang telah ia peroleh dalam kesehariannya terutama apa yang telah orang tua lakukan dalam menghadapi proses perkembangannya.

Berikut adalah beberapa fase perkembangan bahasa anak:

a. Fase Pralinguistik (usia 0-11 bulan)

pada fase ini anak belum memiliki bahasa sama sekali, pada tahapan ini anak lebih sering menggunakan komunikasi dengan cara menangis karena ia belum mengenal bahasa formal seperti yang sudah banyak di kuasai oleh orang dewasa pada umumnya. Pada masa ini anak juga lebih banyak berkomunikasi dengan suara atau bunyi yang masih kurang jelas dan menirukan suara yang paling mudah dan sering ia dengar. Pada tahapan ini juga anak sangat refleks atas apa yang ia rasakan, seperti contoh ketika anak mengalami sakit maka ia akan refleks menangis atau menunjukkan kegelisahan yang ia rasakan. Begitupun sebaliknya jika anak merasa senang maka ia tidak menunjukkan sifat rewel dan sebagainya, ia lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas bermainnya.

b. Fase Linguistik (usia 1-3 tahun)

Pada masa ini anak telah mampu mengucapkan beberapa patah kata untuk mengekspresikan apa yang ia rasa dan juga sebagai tanda peningkatan perkembangan bahasa anak. Pada usia ini anak juga perlahan mampu menyebutkan nama benda yang di tunjuk, ia dapat lebih dewasa dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang di hadapinya. Anak sudah sedikit lebih mampu dalam beraktivitas sendiri.

c. Fase Diferensiasi (usia 3-5 tahun)

Keterampilan anak dalam penggunaan kata dan juga kalimat. Perbendaharaan kata sedikit demi sedikit mulai berkembang dan juga terdapat differensiasi kata benda dan juga kata kerja dalam pemakaiannya, hal ini ditandai dengan penggunaan kata depan dan juga kata ganti dan juga kata kerja bantu.

d. Fase Menjelang sekolah (lenih dari 5 tahun)

sudah mampu berkomunikasi dengan orang dewasa dengan bahasa yang sudah cukup banyak ia peroleh dengan memaknai kalimat. Mampu Menyusun beberapa kalimat menjadi sebuah cerita dengan menggunakan struktur yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun