Mohon tunggu...
Indah Wahyu Himayatul Islam
Indah Wahyu Himayatul Islam Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Saraf Manusia

15 Maret 2021   00:15 Diperbarui: 15 Maret 2021   00:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem syaraf merupakan suatu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan stimulus atau rangsangan dari reseptor ke syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) untuk di terjemahkan dan mengantarkan informasi yang di peroleh ke efektor. Sistem syaraf ini merupakan kendali dari seluruh aktivitas tubuh, sistem ini bekerja dengan cara menangkap informasi, memproses informasi, dan memicu reaksi. Sistem syaraf ini dibangun oleh jaringan syaraf yang merupakan kumpulan dari beberapa sel, jaringan syaraf ini terdiri dari neuron (mengantarkan impuls syaraf) dan sel-sel glia (sel-sel pendukung neuron).

Sistem saraf tersusun atas jutaan sel saraf (neuron) yang membentuk suatu berkas (faskulum), neuron merupakan komponen utama dalam sistem saraf. Untuk dapat menanggapi suatu rangsangan, ada tiga komponen yang harus di miliki oleh sistem saraf, yaitu: reseptor; pengantar impuls; dan efektor. Sistem syaraf terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

1. Sistem syaraf pusat

Sistem syaraf pusat ini terletak dibagian tengah tubuh yang terdiri dari dua bagian juga yaitu otak dan sumsum tulang belakang (dilindungi oleh meninges atau selaput pelindung sistem saraf pusat yang terdiri dari: piameter (lapisan dalam atau pembuluh darah); arachnoid (lapisan tengah); durameter (lapisan luar atau membrane tebal fibrosa yang melapisi tengkorak))yang berfungsi sebagai pengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.

a.) Otak

- Otak besar (Cerebrum) terdiri dari 4 lobus, yaitu: lobus bagian depan (frontalis) untuk mengatur kulit dan gerakan otot (pusat kemampuan motorik dan daya ingat), lobus bagian atas (parietalis) untuk ingatan dan kecerdasan, lobus bagian belakang (osipitalis) untuk pengelihatan, lobus bagian samping (chepolaris) untuk pendengaran.

- Otak tengah (Mesencephalon) pusat refleks mata dan telinga. Terdiri dari otak tengah bagian atas (lobus optical untuk penglihatan), bagian tengah ada kelenjar thalamus dan hipofisis, kelenjar hipotalamus untuk mengatur suhu tubuh.

- otak kecil (Cerebellum) terdiri dari bagian kanan dan kiri yang di hubungkan dengan jembatan varol. Otot kecil ini merupakan pusat koordinasi gerakan otot dan keseimbangan tubuh.

- sumsum lanjutan (Medulla Oblongata) gunanya untuk mengantarkan impuls dari sumsum tulang belakang menuju ke otak maupun sebaliknya dan merupakan pusat kontrol gerakan fisiologis.

b.) Sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis)

sumsum tulang belakang ini merupakan pemegang peran utama dalam sistem syaraf ini.

2. Sistem syaraf tepi

Berbeda dengan sisitem syaraf pusat, sistem syaraf ini terletak di seluruh bagian tubuh kecuali otak dan sumsum tulang belakang, sistem ini berfungsi sebagai perantara komunikasi antara sisten saraf pusat dan seluruh bagian tubuh. Sistem saraf perifer berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui: saraf-saraf kepala (cranial nerves) dan saraf-saraf tulang belakang (spinal nerves).

a.) Sensorik (merasakan, membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat)

b.) Motorik (menggerakkan, membawa impuls dari saraf pusat ke efektor berupa kelenjar maupun otot)

- sistem saraf sadar (somatik), terdiri dari 12 pasang saraf otak (kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal).

- sistem saraf tak sadar (autonom), terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

Adapun beberapa fungsi sitem syaraf, yaitu:

a. input sensori

Menerima stimulus atau rangsangan untuk di lanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang

b. Integrasi

otak dan sumsum tulang belakang mengolah informasi yang di terima dari seluruh tubuh dan memberikan respon Kembali.

c. Output motoris

Mengantarkan impuls (rangsangan atau pesan yang di terima oleh reseptor atau tubuh dari lingkungan luar) ke efektor, baik sel maupun organ yang menghasilkan respon tubuh.

Gangguan atau penyakit pada sistem saraf:

1. Alzheimer (menyerang sel-sel otak dan neurotransmiler)

2. Bell's palsy (lemah atau lumpuh secara tiba-tiba pada satu sisi wajah karena adanya saraf wajah yang meradang)

3. Multiplr Sklerosis (kerusakan pada selubung myelin yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang)

4. Meningitis (radang selaput otak atau selaput sumsum tulang belakang yang di sebabkan oleh infeksi virus atau bakteri atau luka fisik)

5. Epilepsi atau ayan (kelainan otak yang menyebabkan aktivitas listrik normal pada otak terganggu sehingga menimbulkan kejang hal ini di sebabkan karena infeksi, genetis, cedera kepala, atroke, atau tumor otak)

6. Stroke (kerusakan sel otak karena terhambatnya aliran darah ke otak)

7. Ensefalitis (peradangan pada sistem saraf pusat yang pada umumnya di sebabkan oleh virus)

Fungsi sistem saraf:

1.) Menerima informasi dari dalam maupun dari luar

2.) Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat

3.) Mengolah informasi yang di terima baik di tingkat saraf (refleks) maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang di hadapi

4.) Mengantarkan informasi secara cepat melalui efferent atau modifikasi tindakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun