Sebuah Tulisan dari Aku untuk Aku
Bila kau bahagia maka tersenyumlah
Bila kau sedih maka menangislah
Bila kau lelah maka ambilah nafas secara perlahan
Itulah bagaimana cara kau menjalani kehidupanmu yang penuh airmata ini
Â
Janganlah bersedih terlaru larut
Janganlah menangis terlalu dalam
Karena suatu saat nanti
Pasti akan ada sebuah bintang terang yang akan menerangimu
Â
Janganlah kau merasa keberatan karena masalahmu
Bila kau memang sudah tak kuat lagi
Berbagilah dengan ku
Karena pundakku selalu ada untukmu
Â
Bila kau bersedih jangan bersandar pada dinding
Bila kau bersedih jangan bersandar pada lututmu
Janganlah kau sembunyikan tangismu
Menangislah bila kau ingin menangis
Â
Janganlah merasa kesepian
Bila kau kesepian berlarilah padaku
Aku akan memelukmu dengan erat
Hingga kau merasa tak sendiri lagi
Â
Bila suatu saat nanti semua orang menghinamu
Bila suatu saat nanti semua orang membencimu
Percayalah kawan
Aku selalu berada di sampingmu tuk mengembalikan senyummu
Â
Matamu sudah seperti awan gelap
Yang airnya siap jatuh kapan saja
Aku harap aku bisa mengusapnya
Dan menggantinya dengan cerahnya sinar matahari
Â
Berteriaklah bila kau tidak kuat
Suaramu . .
Aku tahu ini tidak mudah
Namun setidaknya kau sudah mengeluarkan apa yang kau rasakan
Â
Walaupun ini mungkin sulit untuk kau lakukan
Cobalah secara perlahan
Cobalah lebih terbuka dan lebih sering tersenyum
Mari kita bahagia untuk waktu yang lama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H