Tidak hanya itu, orang tua juga mengatakan guru akan lelah. Karena mereka harus tinggal lebih lama di sekolah untuk mengajar. Hal ini guru akan datang lebih awal dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan.
Beberapa orang tua yang tinggal di daerah, mereka kontra terhadap full day school. Mereka beranggapan tidak ada fasilitas yang memadai dari sekolah. Seperti seragam dan kualitas fisik bangunan.
Besar kemungkinan anak tidak punya waktu mengenal lingkungan sekitar. Dan tidak mempunyai waktu berinteraksi dengan keluarga dan kerabat. Hal ini yang mengakibatkan orang tua kontra terhadap full day school.
Tidak itu saja, anak-anak akan tidak punya waktu untuk kegiatan diluar sekolah. Dan bahkan mengembangkan potensi mereka. Contohnya saja klub olahraga, sanggar seni.
Orang tua juga harus bangun lebih pagi. Karena mempersiapkan sarapan pagi dan menyiapkan bekal untuk makan siang anak. Beberapa sekolah tidak menanggung makan siang siswa.
Orang tua juga beranggapan jika full day school mengakibatkan anak tidak bisa mempelajari hal baru yang ada diluar. Mempelajari hal baru sangat penting. Mengingat system pendidikan di sekolah sangat kaku. Dan mengharuskan siswa untuk mempelajari hal yang tidak diajarkan disekolah.
Stress pada anak yang disebabkan full day school juga menjadi momok bagi orang tua. Pasalnya siswa diminta untuk terus belajar tanpa ada istirahat. Hal ini menyebabkan siswa stress dan tertekan.
Dengan berlama di sekolah, anak-anak akan menjadi jenuh. Bagaimana tidak, dari pagi hingga sore mereka berkegiatan disekolah. Sebenarnya anak-anak butuh melakukan kegiatan diluar sekolah agar mereka mengembangkan motoriknya sehingga tidak terjadi kejenuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H