Museum dan galeri yang terletak di alun-alun Kota Surabaya ini dibuka setiap hari pada pukul 09.00-21.00 WIB. Rute menuju lokasinya terbilang mudah karena letaknya yang strategis, di jantung Kota Surabaya dengan bangunan yang cukup besar dan ikonik, sehingga dari jarak jauh sekalipun pengunjung dapat langsung mengenali bangunan uniknya.Â
Hal itu yang juga akhirnya menarik perhatian saya ketika sampai di lokasi, yakni penggunaan gaya arsitekturnya yang unik khas Eropa kuno dengan dominasi warna putih menjadikannya terasa lebih semi modern.Â
Ruangan pertama yang saya kunjungi adalah Museum Bawah Tanah. Untuk ke ruangan bawah tanah tersebut, pengunjung menggunakan travelator sesuai papan petunjuk yang berada di depan pintu masuk.Â
Ketika memasuki ruangannya, saya dibuat terpukau dengan desainnya yang estetik dengan nuansa coklat tua yang menambah kesan klasik. Koleksi yang terdapat pada museum ini merupakan koleksi yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa, terutamanya bagi Kota Surabaya itu sendiri.
 Tidak hanya berupa foto yang dipajang menggantung, namun juga terdapat foto-foto yang dipajang dalam bingkai dengan lampu LED setinggi manusia dewasa. Foto-foto yang dipajang juga dilengkapi penjelasan mengenai peristiwa bersejarah tersebut sehingga informasi yang disajikan pun cukup jelas.Â
Saya dibuat seperti menjelajahi waktu pra kemerdekaan Indonesia saat mengelilingi tiap-tiap koleksinya, ditambah terdapat beberapa perabotan kuno, seperti alat masak, alat makan, dan yang lainnya yang tentunya mengandung bukti sejarah sekaligus perjuangan para pendahulu di zaman kerasnya menghadapi perbedaan strata ekonomi yang cukup tinggi antara pendatang dengan pribumi.Â
Tidak hanya koleksi foto dan perabotan, namun museum ini juga menyediakan tontonan singkat bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari waktu ke waktu.Â
Film pendek ini ditayangkan melalui proyektor besar yang ditempatkan di samping foto-foto koleksi itu di pajang, tepatnya di bawah anak tangga, yang kemudian dijadikan sebagai tempat duduk para pengunjung untuk menyaksikan film tersebut.Â
Suasananya pun terasa syahdu dan haru tatkala saya dan pengunjung lainnya dengan khidmat menyaksikan film tersebut. Film ini berdurasi kurang lebih sepuluh menit. Seperti pengunjung lainnya, setelah merasa puas melihat ke sana kemari, tidak lupa saya ikut ber-foto ria memanfaatkan tiap sudut estetika dari ruangan ini.
Walaupun ruangannya tidak begitu besar dan koleksinya tidak begitu banyak, namun  dengan aksesnya yang mudah, gratis, dengan desain uniknya yang menggabungkan nuansa klasik dan kekinian, serta pengalaman yang ditawarkan, tempat ini menjadi salah satu tempat yang menyajikan koleksi sejarah Indonesia yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi, baik oleh orang dewasa, remaja, hingga anak-anak karena dapat dijadikan sebagai destinasi pilihan yang menghibur sekaligus mengedukasi.Â
Ruangan yang saya kunjungi selanjutnya adalah Galeri Karya Seni yang terletak tak jauh dari pintu keluar museum. Galeri ini ditempatkan di beberapa ruangan dan pengunjung dapat dengan bebas memasuki tiap ruangan tersebut tanpa dipungut biaya se persen pun.Â
Tempat ini menjadi pilihan tepat bagi para pengunjung yang memiliki minat pada karya seni, khususnya lukisan.Â
Walaupun terdapat pameran lainnya seperti patung dan seni kriya , namun isi dari galeri ini didominasi oleh lukisan-lukisan dengan berbagai tema oleh berbagai seniman. Penataan lukisan-lukisannya melingkari setiap sudut ruangan tersebut. Sedangkan bagian tengahnya diisi oleh karya seni yang berbentuk 3d.
Ruangan yang didesain sederhana dengan latar belakang putih, menjadikan karya seni menjadi pemeran utama yang menonjol, sehingga memudahkan pengunjung untuk mengamati barisan lukisan yang dipajang tersebut.Â
Sebagai seseorang yang cukup perhatian pada seni, saya cukup menikmati setiap karya yang ditampilkan. Tidak jarang, saya juga merasakan emosi atau pesan yang pelukis sampaikan melalui karyanya. Galeri menjadi tempat yang efektif untuk mempromosikan hasil karya seniman agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.Â
Tidak hanya melalui estetika, tapi harapannya melalui karya-karya yang ditampilkan dapat tersampaikan makna yang lebih dalam, dan lebih jauh dari pada itu tempat ini menjadi wadah penghargaan bagi para seniman yang telah berjuang memoles bakatnya hingga menghasilkan karya yang luar biasa tersebut.Â
Sehingga saya cukup merekomendasikan galeri ini untuk dikunjungi terutama bagi para pengunjung yang memiliki minat pada bidang kesenian, khususnya lukisan dan seni kriya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H