Mohon tunggu...
Jeanifer PatriciaJessie
Jeanifer PatriciaJessie Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

One God

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecanduan Remaja pada Media Sosial

20 Januari 2025   09:16 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Media sosial merupakan suatu media yang digunakan untuk bersosialisasi antar satu dengan yang lain dan hal ini dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Mengingat bahwa  pengguna media sosial ini sebagian besar digunakan oleh para remaja. Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial sangat memiliki banyak sekali efek positif bagi para penggunanya, mulai dari hal seperti sumber informasi dan pengetahuan yang meluas, komunikasi  antar negeri yang semakin mudah, pendidikan, berbisnis, media hiburan dan masih banyak lagi.

Disayangkan sekali bahwa diera sekarang, media sosial menjadi platform yang tidak akan hanya memberikan efek positif tetapi justru dapat memberikan efek negatif pada penggunanya, khususnya pada remaja yang menyalahgunakan media sosial. Hal inilah yang membuat saya semakin ingin menggali informasi mengenai kecanduan remaja pada  media sosial, dengan itu itu saya akan membahas topik ini dengan menyertakan fakta dari sumber-sumber yang ada.

Media sosial sudah menjadi platform yang tidak asing bagi para remaja, apalagi pada zaman covid-19 beredar didunia, dimana semua sekolah harus diselenggarakan melalui online. Lewat pengalaman yang saya alami, memang bukanlah efektif kita melakukan kegiatan sekolah lewat online, karena fokus utama remaja akan segera beralih, sehingga yang awalnya fokus untuk mengikuti kegiatan sekolah, justru menjadi fokus untuk hal lain, seperti menggunakan  waktu sekolah dengan bermain media sosial. Dengan berjalannya waktu, media sosial semakin membuat para remaja kecanduan. Author (2020). “ penyebab kecanduan media sosial adalah dopamin otak yang meningkat yang memberikan rasa bahagia setelah seseorang mengakses media sosial. Akibatnya, otak mengartikan aktivitas ini sebagai hal menyenangkan yang perlu dilakukan kembali atau berulang-ulang.” penyebab kecanduan diatas ini, kita sudah tau bahwa penyebab kecanduan media sosial ialah dikarenakan otak yang meningkat. Penyebab kecanduan ini tentunya didorong oleh berbagai macam Faktor-faktor yang menyebabkan anak muda kecanduan oleh media sosial. Author (2020). “faktor yang dapat meningkatkan risiko kecanduan media sosial pada seseorang
1. Mendapatkan banyak like dan comment di media sosial yang memicu perasaan puas.

2. Memiliki rasa penasaran berlebih akan kehidupan publik figur favorit.

3.Tidak ingin dikenal sebagai orang yang ketinggalan zaman.

4. Merasa bisa mengekspresikan diri dengan bebas.

5. Mudah berinteraksi dengan teman atau orang baru.

6. Selalu ingin mendapatkan perhatian lebih dari seseorang.”

Pada usia-usia remaja ini  sangat dipengaruhi  oleh lingkungan terutama lingkungan sosial teman sebaya nya. Tentunya pada saat remaja itulah waktu yang tepat bagi mereka untuk mengejar kehidupan sosialnya dengan berteman dengan teman-teman sebayanya. Meski dalam lingkup sosial yang tidak besar, mereka dengan mudah dapat menjalin hubungan yang lebih dalam.  Busra (2022) “Usia remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial teman sebaya. Teman sebaya memainkan peran penting dalam perkembangan remaja.” Sayangnya dengan meningkatnya penggunaan media sosial pada kalangan remaja, Kepribadian mereka ikut berubah dikarenakan semakin hari semakin kecanduan akan media sosialnya.

Saat remaja sudah di tahap kecanduan dengan media sosial, mereka semakin lama akan semakin sulit untuk menyeimbangi dengan kehidupan sosialnya, dikarenakan mereka lebih fokus akan perhatian yang mereka dapat dari media sosial dibanding dengan kehidupan real life nya. Anang ( 2016) “dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.” Saat sudah didalam fase kecanduan, segera mungkin cari metode untuk mengatasi kecanduan tersebut, karena jika semakin dibiarkan akan semakin berdampak negatif bagi penggunanya, khususnya para remaja yang di era sekarang harus menggunakan teknologi.

Sebagai remaja, tentunya saya tidak ingin kecanduan media sosial ini semakin bertambah. Solusi paling sederhana ialah berawal dari diri kita sendiri. Saat kita menyadari bahwa penggunaan media sosial melebihi batas waktu , usahakan bahkan jika bisa paksakan untuk beristirahat sejenak dan memakai waktu luang dengan meningkatkan kehidupan sosial dan perbanyak aktivitas lain, sehingga fokus kita tidak akan terus kepada media sosial, melainkan mempergunakan waktu dengan lebih produktif.

Sumber Referensi:
Busra, M.A.. (2022) Media Sosial bagi Remaja : Menumbuhkan atau Menghambat?. Diakses pada 14 Januari 2025. https://rsj.acehprov.go.id/berita/kategori/artikel/media-sosial-bagi-remaja-menumbuhkan-atau-menghambat
Author. (2020) Kenali Gejala Kecanduan Media Sosial dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 14 Januari 2025. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kecanduan-media-sosial
Anang. (2016) Pengaruh Media Sosial terhadap perubahan Sosial masyarakat di Indonesia. Diakses pada 15 Januari 2025. https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun