Mohon tunggu...
Murni Damyati Sitepu
Murni Damyati Sitepu Mohon Tunggu... -

Saya seorang penggemar binatang, menyukai menulis ataupun membaca hal-hal seputar kehidupan, suka menonton Oprah Winfrey Show, suka mencari bacaan yang menambah positif pola pikir sehingga berdampak baik bagi kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pansus.....Bang Sianturi Vs Bang Poltak

14 April 2010   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari ada seseorang bernama Sianturi, dia baru saja datang dari Medan. Si Sianturi ini bermimpi menjadi orang kaya ketika datang ke Ibukota. Keahlian Sianturi adalah di bidang keuangan, tapi berhubung semua lowongan di bank telah penuh maka dia membuat Bank sendiri yaitu Bank Sianturi. Bank Sianturi dijalankannya dengan cara beroperasi kerumah-rumah. Si Sianturi selalu berkoar-koar, ” siapa yang mau menyimpan uangnya di Bank saya pasti akan untung besar “. Akhirnya berbondong-bondong lah semua orang menyimpan uangnya di Bank Sianturi ini. Bulan pertama, setiap orang yang menyimpan 10 ribu akan mendapatkan 1 baskom plastik …. wah ibu-ibu  seneng banget karena mereka berharap bahwa di bulan ke 12 pasti akan mendapatkan TV atau Kulkas. Nah, tersebutlah seorang bernama Poltak yang juga tergiur dengan iming-iming si Sianturi ini. Poltak hanya punya uang 100 ribu, itu juga hasil mengumpulkan selama 1 tahun. Tapi melihat hadiah-hadiah yang diberikan oleh Bank Sianturi, akhirnya semua hartanya itu diserahkan pada si Sianturi. Bulan pertama hadiah untuk si Poltak adalah 1 buah panci, diapun bersabar, mungkin belum aja pikirnya. Bulan kedua, 1 panci lagi, demikian juga bulan ke 3 sampai ke 5, akhirnya habislah kesabaran Poltak. Datanglah si Poltak kerumah Sianturi : Poltak  : Hei, Sianturi apanya kau ini berbulan-bulan hadiah panci  saja yang kau kasih ke aku. Sianturi : Lho, gimana sih Bang Poltak ini memang kan kita sedang dalam masa Pansus Poltak : Pansus…Pansus kau bilang …. memangnya kau anggota DPR... Pansus udah selesai ... udah tamat sekarang..... Poltak : SD saja kau tak tamat sombong amat kau Pansus segala Sianturi : Hei, jangan kau menghina aku ya memang kita masih sedang masa Pansus sekarang… kenapa kau bilang aku tak lulus SD… kurang ajar amat kau. Karena Si Sianturi marah mendengar kata-kata Poltak akhirnya mereka berkelahi dengan serunya. Karena perkelahian itu begitu seru, sampai kepala keduanya benjol dan mata bengkak-bengkak, maka datanglah Pak RT bersama petugas kepolisian. Akhirnya mereka berdua digiring ke kantor polisi. Polisi : Kenapa bapak-bapak berdua ini berkelahi sampai seperti ini, apa masalahnya ? Poltak : Si Sianturi ini pak, saya protes masalah hadiah dari Bank miliknya itu dia malah sombong bilang masa Pansus … Pansus padahal kutaunya dia tak lulus SD... mana ngerti dia masalah Pansus Sianturi : Hah apa kau bilang …. kuhajar kau nanti … memang ini masa Pansus di Bank Sianturi …masih belum selesai kubilang .... Polisi : Tenang… tenang tolong Pak Sianturi terangkan apa maksudnya itu. Sianturi : Begini pak, memang satu tahun ini di Bank Sianturi sedang masa Pansus pak… Poltak : Tu kan Pansus lagi…. emang fraksi apa kamu Sianturi !.... Fraksi Partai Kebakaran Jenggot .... Sianturi : Dasar Poltak …. Awas kau ya ... kuberi sambal nanti mulut kau itu ... Pansus ini nggak                          hubungannya sama DPR.... mana kupikirin lah urusan DPR... cari uang aja susah.... Poltak : lalu apa maksud kau Pansus…. Pansus itu ? Sianturi : Maksudku hadiah tabungan selama 1 tahun ini adalah Panci Susun alias Pansus…. sudah kuberi hadiah  tiap bulan 1 panci, sabarlah kau sampai 12 bulan, baru kita ganti hadiahnya. Poltak : aduhhhh….. ?!#^?/! Polisi : ( hmmm…. benjol gara-gara PANSUS = panci susun )

)
)
)
)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun