Mohon tunggu...
Jamil mibror
Jamil mibror Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya yang Masuk Perut dan Keluar lewat Mulut

3 Desember 2019   23:31 Diperbarui: 3 Desember 2019   23:36 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikisahkan oleh Nyai Hj. Musyarroah bisri. Saat menagndung putranya (Gus Hubbi), beliau sedang ada problema rumah tangga dengan suaminya (KH. Abdul Fattah Hasyim). Suatu problema yang wajar dalam rumah tangga. Hal tersebut Nyai Musyarrofah memutuskan untuk sementara pulang ke rumah orang tuanya (KH. Bisri Syansuri) di pondok denanyar.

Saat perjalanan pulang pada sorehari itu, yang ditempuh dengan jalan kaki, beliau merasa diikuti oleh seekor angsa putih setingggi manusia. Beliau ketakutan kemudian berjalan cepat setangah berlari. Medendekati  rumah ayah handanyabeliau. Tiab-tiba angsa putih tersebut hilang dan berubah menjadi cahaya putih kehijauan dan melesat masuk ke dalam perut Nyai Musyarrofah akhirnya tiba dirumah sang ayahanda.

Setiba di rumah, dengan terengah-engah dan keringatdingin mengucur deras di dahinya, beliau langsung menghambur ke pangkuan ayahanda dan menceritakan kejadian aneh tersebut, belliau hingga lupa mengadukan persoalanya sendiri yang menjadi penyebab pulang ke rumah orang tuanya. Setelah selesai bercerita panjang lebar, beliau baru teringat akan persoalanya sendiri.

Dengan penuh rasa kasih sayang seorang ayah, mbah bisri mendengarkan penuturan anaknya, lau berkata "wis....ora opo-opo... ora usah kuatir, itu tondo apik. Saiki ndang mbalek nang bojomu. Ayo tak terno...

Selepas maghrib, mbah bisri pun mengantarkan putrinya pulang kembali ke rumah menantunya di tambakberas, sekalian sambang ke rumah sakit kakak iparbya, KH> Abdul Wahab Chasbullah.

Setelah kelahiran

Saat Gus Hubbi berusia 4 tahun, kisah dikejar angsa berulang. Tapi yang di kejar adalah Gus Hubbi kecil. Pada waktu gus Hubbi bermain di sekitar pondok, ada angsa putih yang mengejar dan mematuknya (Gus Hubbi disosor angsa). Setelah itu Gus Hubbi sakit step dan berubah menjadi "Khariqul asah", tidak hanya cerita angsa yang terulang, melainkan juga kisah cahaya. Saat Gus Hubbi mendekati ajal, besanya nyai Musyarofah, yani Nyai Zainab asal Cirebon yang Hafidzoh membaca Al-Qur'an didekat Gus Hubbi, saat itu beliau melihat sebuah cahaya hijau yang keluar dari mulut gus Hubbi. Tanpa disadari beliau berteriak memanggil Nyai Musyarofah untuk menyampaikan hal ajaib ini. Ketika cahaya keluar dari mulut  Gus Hubbi dan mulai naik ke atas , saat itulah Gus Hubbi wafat. Saat itu adalah tanggal 2 Rhamadahan 1404H/ 31 Mei 1984.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun