Mohon tunggu...
Ikrima Lutfia Nissa
Ikrima Lutfia Nissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Maulana Malik Ibrahim malang

halaww welcome to the genk !! enjoyy gaiss..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Teori Piaget

4 November 2024   01:00 Diperbarui: 4 November 2024   01:03 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasiana.com/raniahoktariza

Teori perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget yang merupakan Psikologis Swiss, beliau sangat membantu memahami perkembangan kognitif anak. Ia lahir pada tahun 1896 dan menjadi seorang ahli biologi dan filsuf pada awalnya. Walaupun dia terkenal sebagai seorang psikolog, dia juga menerbitkan beberapa penelitian tentang moluska dan burung pipit. Dalam pembahasan kali ini kita akan belajar tentang bagaimana teori kognitif anak menurut Jean Piaget.

Dalam teori belajar kognitif, fokus utama belajar itu sendiri daripada hasil belajar. Teori pembelajaran behavioristik menentang aliran kognitif, yang berpendapat bahwa pembelajaran hanyalah hasil dari interaksi stimulus dan reaksi (S-R). Para pendukung aliran kognitif berpendapat bahwa pembelajaran mencakup lebih dari sekedar interaksi antara stimulus dan reaksi. Bahwa hal ini memerlukan proses mental yang kompleks menunjukkan bahwa ada fungsi otak yang terjadi selama proses belajar.

Agar lebih relevan, teori kognitif mengatakan bahwa setiap situasi dan informasi yang ditemukan selama proses pembelajaran harus dikaitkan dengan konteks pengetahuan yang lebih luas. Oleh karena itu, pengetahuan awal individu sangat penting dalam proses pembelajaran individu karena sistem memori (juga dikenal sebagai memori otak) adalah pengolah informasi yang aktif dan terorganisir.

Jean Piaget lahir di Neuhatel, Swiss, pada tahun 1989. Ayahnya adalah seorang profesor sejarah abad pertengahan dan ibunya adalah seorang wanita yang bersemangat, terpelajar, dan saleh. Sejak kecil, Piaget sangat tertarik pada alam. Dia senang melihat ikan, burung, dan hewan lain di habitat aslinya. Karena itu, kelas biologi di sekolah membuatnya sangat tertarik. Pada usia sepuluh tahun, dia menerbitkan artikel pertama tentang burung pipit albino di majalah ilmu pengetahuan alam. Karena esainya yang luar biasa tentang moluska, yang juga mulai ia pelajari, Piaget diberi posisi sebagai kurator moluska di museum ilmu pengetahuan alam di Jenewa ketika ia berusia lima belas tahun. Dia harus menang dan menolak tawaran itu.

Evolusi pikiran dalam hal pertumbuhan ditunjukkan oleh perkembangan mental anak-anak. Salah satu cara untuk mengukur perkembangan kognitif seorang anak adalah dengan menilai kemampuan mereka untuk mengatur berbagai cara berpikir. Ada ketidakpastian dalam lingkungan seseorang selama proses perkembangan kemampuan kognitif mereka. Selama interaksi ini, anak-anak menghadapi masalah dan mencoba menyelesaikannya. Ketika anak-anak berhasil menyelesaikan masalah, mereka menggunakan pengalaman tersebut sebagai panduan untuk menangani masalah yang serupa di masa depan.

Konsep utama perkembangan kognitif menurut Piaget termasuk:

Skema adalah kerangka kerja kognitif yang digunakan orang untuk mengorganisasi dan memahami data. Ini mirip dengan pola pikiran atau ide yang digunakan untuk memproses pengalaman.

- Adaptasi: Proses penting dalam interaksi seseorang dengan lingkungannya adalah adaptasi. Ini mencakup dua elemen penting: asimilasi dan akomodasi.

- Asimilasi: Ketika seseorang menginterpretasikan pengalaman atau informasi baru dengan menggunakan model yang sudah ada dalam pikiran mereka, ini disebut asimilasi. Mereka berusaha "menyelaraskan" informasi baru ke dalam kerangka kerja yang sudah ada.

-  Akomodasi: Ini terjadi ketika orang harus mengubah atau mengadaptasi skema mereka untuk memahami informasi baru yang tidak dapat dijelaskan oleh skema yang sudah ada. Ini merupakan tahap penyesuaian.

- Keseimbangan: Menurut Piaget, keseimbangan adalah tujuan dari pertumbuhan kognitif. Ini berkaitan dengan upaya untuk mengimbangi asimilasi dan akomodasi. Keseimbangan terjadi ketika seseorang dapat memasukkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada tanpa mengganggu keseluruhan tingkat pemahaman mereka tentang informasi tersebut.
- Organisasi: Organisasi adalah cara orang mengatur rencana mereka sehingga mereka dapat memahami dunia secara efektif. Ini termasuk menggabungkan rencana-rencana individu menjadi sistem yang lebih besar dan terstruktur.

Piaget menjelaskan dengan ide-ide ini bagaimana anak-anak mengembangkan pemahaman dunia mereka melalui proses adaptasi, yaitu asimilasi dan akomodasi, sambil mencari keseimbangan dan mengatur informasi dalam skema mereka.

Menurut teori Piaget, perkembangan kognitif anak terdiri dari sejumlah proses penting, seperti skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi. Tahap-tahap perkembangan ini digambarkan sebagai empat tahap yang berbeda:

-Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, bayi menggabungkan sensasi indrawi dengan gerakan fisik untuk belajar tentang dunia. Pemahaman tentang objek permanen, atau kesadaran bahwa sesuatu tetap ada meskipun tidak terlihat, adalah pencapaian penting.
-Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak belajar menggunakan simbol, seperti tanda-tanda dan bahasa, untuk memahami dunia sekitar. Keterbatasan mereka termasuk egosentrisme (melihat dunia hanya dari sudut pandang mereka sendiri), animisme (memberikan sifat hidup pada objek mati), dan centration (fokus pada satu aspek objek, mengabaikan aspek lainnya). Mereka mulai menggunakan pemikiran simbolis. Pada titik ini, cara mereka berpikir tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak selalu logis.

- Tahap Operasional Konkret: Anak-anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran operasional atau logis, tetapi hanya untuk objek fisik yang konkret dan nyata pada usia 7 hingga 12 tahun. Mereka telah melampaui artificialisme dan animisme. Dalam hal objek fisik yang ada dalam lingkungan mereka pada saat itu, mereka berpikir lebih sistematis dan logis.
- Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak-anak mencapai perkembangan kognitif yang lebih besar pada tahap ini. Mereka dapat membuat operasi yang lebih kompleks dengan menggunakan operasi konkritnya. Kemampuan berpikir abstrak, berpikir deduktif dan induktif, berpikir logis dan probabilistik, dan berhipotesis adalah ciri utama perkembangan ini. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir tentang ide-ide yang tidak selalu terkait dengan objek fisik yang sebenarnya.

Pemahaman logika, transmisi sosial, kedewasaan, pengalaman fisik, dan kemampuan untuk mengatur diri sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat perkembangan intelektual manusia. Dalam memahami perkembangan kognitif anak, teori Piaget sangat penting karena memungkinkan kita untuk mengidentifikasi fase perkembangan khusus dari kemampuan berpikir anak pada tingkat usia tertentu. Kita dapat menghubungkannya dengan metode pembelajaran yang lebih efektif dengan memahami hal ini.

Dengan memahami teori Piaget, kita dapat membuat pendekatan pengajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Ini berarti kita dapat memilih metode penyampaian materi yang sesuai dengan tingkat pemikiran anak pada usia mereka. Dengan demikian, kita dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih relevan dan efektif untuk membantu anak-anak memahami konsep-konsep yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun