Mohon tunggu...
Rafi Affandi
Rafi Affandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Meneliti tentang sejarah dan politik luar negeri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Perspektif Hubungan Internasional

21 Desember 2024   22:02 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki milenium baru, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) meluncurkan program yang bernama MDG (Millenium Development Goals) sebuah program yang bertujuan untuk membuat kondisi dunia lebih baik pada abad ke-21, program tersebut berisikan 8 poin utama yang menjadi target untuk seluruh anggota PBB dalam kurun waktu mulai tahun 2000 hingga tahun 2015. 8 Poin tersebut adalah memberantas kemiskinan ekstrem, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mempromosikan kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu, memerangi HIV dan AIDS,  malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan. Program ini berhasil mencapai targetnya dengan tepat waktu bahkan sebelum program berakhir, seperti Partisipasi pendidikan dasar di negara-negara berkembang mencapai 90 persen pada tahun 2010, orang yang hidup dengan kurang dari $1,25 per hari turun dari 47 persen pada tahun 1990 menjadi 22 persen pada tahun 2010 di negara-negara berkembang, dan Lebih dari 10 juta nyawa telah diselamatkan melalui vaksin campak sejak tahun 2000 (United Nations, 2013).

            Setelah MDG berakhir pada tahun 2015, PBB meluncurkan program baru yang menjadi penerus dari MDG bernama SDG (Sustainable Development Goals) dan diadopsi oleh lebih dari 150 negara anggota PBB pada United Nations Sustainable Development Summit tanggal 25 September 2015. SDG berisikan 17 poin dengan target tahun 2030. Poin-poin tersebut mengacu pada dokumen yang tidak mengikat dengan judul ‘The Future We Want’ pada United Nations Conference on Sustainable Development.

Dari beberapa hal diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui bagaimana Sustainable Development Goals dari perspektif Ilmu Hubungan Internasional, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antarnegara, antarkelompok, dan masyarakat dunia yang menentukan cara hidup, berfikir dan bertindak (Mandak, 2019).

KERANGKA KONSEPTUAL

Beberapa konsep Pengantar Ilmu Hubungan Internasional yang digunakan pada penulisan ini adalah :

Liberalisme

Liberalisme merupakan teori yang mengutamakan hak individu seperti hak untuk hidup, kebebasan dan memiliki properti sendiri, liberalisme merupakan teori yang dianggap tradisional atau klasik dalam dunia Hubungan Internasional karena liberalisme adalah salah satu teori yang muncul pada awal dari Ilmu Hubungan Internasional. Wujud dari liberalisme sendiri adalah Demokrasi Liberal sebagai cara untuk mendeskripsikan ideologi negara dengan pemilihan umum yang bebas dan adil, penegakkan hukum dan hak individu yang dilindungi oleh negara. (Meiser, 2018) Karakteristik dari liberalisme adalah lebih mementingkan perdamaian, mengutamakan kerjasama antarnegara, adanya hukum internasional dan organisasi internasional yang menfokuskan kerjasama negara dan perdagangan bebas (Deudney & Ikenberry, 1999)

Neoliberalisme

Lahir di tahun 1980-an, Neoliberalisme merupakan pemikiran yang mengutamakan kerjasama internasional dan kebijakan yang berdampak pada jangka panjang, neoliberalisme mementingkan peran sentral dari institusi atau organisasi internasional (Saleh et al., 2019). Contohnya seperti PBB yang memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan organisasi internasional dan mengatasi masalah-masalah dalam skala internasional salah satunya dengan program SDG (Sustainable Development Goals) untuk mengatasi berbagai masalah-masalah yang berskala internasional.

Civil Society

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun