Green house adalah bangunan yang dirancang khusus untuk melindungi tanaman dari cuaca ekstrem dan lingkungan yang tidak sesuai dengan iklim lokal. Green house memungkinkan para petani untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman, termasuk jenis tanaman yang mungkin kurang cocok dikembangkan pada kondisi iklim lokal. Selain itu, green house juga memiliki manfaat lain seperti:
- Meningkatkan produksi pangan: Green house memungkinkan produksi pangan sepanjang tahun, tanpa tergantung pada iklim eksternal .
- Pengurangan penggunaan pestisida: Dalam lingkungan yang terkendali, tanaman di green house lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
- Konservasi air: Green house memungkinkan penghematan air karena air yang digunakan untuk irigasi dapat disimpan dan didaur ulang .
- Perlindungan tanaman: Green house melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, serta cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang.
- Pertanian di lahan terbatas: Green house memungkinkan pertanian di lahan terbatas dan dapat ditempatkan di lokasi yang sulit untuk diakses oleh truk pengangkut .
Dalam era modern, green house juga telah mengalami perkembangan secara fungsional seiring dengan peningkatan ketersediaan tanaman eksotis. Green house di masa kini umumnya memiliki atap miring ganda dengan bahan film plastik, seperti polietilen, polivinil, atau fiberglass. Dengan hadirnya pertanian modern melalui program Smart Green House, diharapkan akan lahir petani-petani milenial. Sebab, saat ini profesi petani kurang diminati generasi muda karena dianggap jauh dari modern dan kurang menjanjikan. Dengan Smart Green House, para pemuda atau petani milenial diharapkan mau terjun ke bidang pertanian karena sudah terdigitalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H