Tepat pada hari kedua pelaksanaan kegiatan KTT G20 (16/11/2022) Presiden Jokowi dan para pemimpin delegasi G20 melakukan agenda yaitu penanaman bibit mangrove sebagai bentuk diplomasi mangrove oleh Presiden Jokowi yang dilaksanakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali yang memiliki luas sekitar 1.375,5 hektar yang sebelumnya Kawasan tersebut merupakan area tambak ikan yang telah terabrasi oleh air laut dan sekarang telah ditanamani mangrove. Mengigat Indonesia sendiri merupakah salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia dengan luas mencapai 3,3 juta hektar.Â
Kawasan Tahura sendiri luasnya terbagi menjadi dua daerah yaitu di kota Denpasar dan kabupaten Badung. Agenda penanaman bibit mangrove sendiri merupakan bagian dari tema kegiatan KTT G20 terkait penanganan krisis iklim.
Tahura Ngurah Rai sendiri kurang lebih dibangun selama 9 bulan terakhir, tantangan dalam proses pembangunan pun tidak mudah. Salah satunya ialah melakukan penanaman pohon mangrove didaratan, karena diketahui pohon mangrove sendiri memerlukan air laut selama 2 jam dalam sehari. Maka dari itu perlu persiapan dan teknologi khusus dalam penanganannya.
Aksi penanaman bibit mangrove tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata yang diberikan oleh Indonesia kepada seluruh negara agar dapat memberikan inspirasi dalam memulai perubahan iklim global. Hal ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk menekan perubahan iklim serta memulihkan dan melestarikan lingkungan dan ini adalah momen yang bersejarah sejalan dengan tema G20 yang diusung oleh Indonesia yaitu "Recover Together, Recover Stronger".Â
Pelaksanaan penanaman bibit mangrove tersebut dilakukan secara langsung oleh para pemimpin delegasi G20 dengan masing-masing memegang cangkul yang telah didesain khusus yang memiliki logo G20. Pada saat proses penanaman bibit mangrove Presiden Jokowi diapit oleh Perdana Menteri India Narendi Modi disebelah kanannya dan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen disebelah kirinya
"Ini sekali lagi adalah wujud konkret Indonesia dalam perubahan iklim, oleh sebab itu Indonesia mengajak negara-negara anggota G20 untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam sebuah aksi nyata untuk pembangunan hijau, pembangunan ekonomi hijau yang inklusif" kata Presiden dalam keterangan pers setelah mengunjungi Tahura bersama para pemimpin delegasi G20, Rabu (16/11/2022), dikutip dari youtube Sekretariat Presiden.
Setelah kegiatan penanaman bibit mangrove, Presiden Jokowi mengajak para delegasi G20 untuk melihat kawasan penangkaran bibit mangrove tersebut. Penangkaran bibit mangrove untuk melestarikan pembibitan mangrove yang sangat berperan penting dalam mendukung Indonesia mencapai target merehabilitasi 600 ribu hektar hutan mangrove di seluruh Indonesia dan setiap tahun pembibitan ini telah menghasilkan 6 juta bibit mangrove yang terdiri dari 15 spesies termasuk dalam kategori spesies terancam punah.
Fungsi dengan adanya hutan mangrove itu sendiri ialah sebagai penghasil oksigen, menjadi rumah bagi para fauna, mencegah abrasi air laut dan penyerap emisi karbon hingga dua belas kali lipat dan hal tersebut memiliki peran yang sangat penting didalam ekosistem.Â
Memiliki hutan mangrove juga dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengatasi perubahan iklim dan tentu saja mencapai emisi nol bersih yang merupakan tujuan bersama. Hal inilah yang mendasari Indonesia untuk mengajak para negara-negara delegasi G20 agar dapat berkontribusi secara nyata untuk menciptakan dunia yang lebih hijau. Selain itu, Tahura ini juga digunakan untuk tujuan pendidikan dan rekreasi serta layanan ekowisata bagi para wisatawan dan masyarakat setempat. Tak hanya berhenti di Tahura Ngurah Rai Bali saja, pemerintah akan membuat hutan mangrove di 33 lokasi pada tahun 2023 mendatang.
Selain itu, ada  banyak keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia saat memegang presidensi G20. Indonesia mendapat kepercayaan internasional karena memiliki pertahanan ekonomi yang baik terlebih dilanda krisis pandemic Covid-19. Selanjutnya, Indonesia mendapat perhatian dari internasional dan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan khususnya disektor pariwisata. Tak hanya itu saja, banyak kegiatan yang dilakukan didalam kegiatan KTT G20 yang diadakan banyak forum pertemuan diberbagai bidang seperti T20, S20, C20, Y20,U20, B20,W20, L20, P20, SAI20.
Jadi, dapat disimpulkan pertemuan G20 tak hanya membahas mengenai ekonomi dunia namun juga isu-isu penting lainnya. Dan untuk presidensi G20 selanjutnya akan dilaksanakan di India, hal ini telah disampaikan oleh Presiden Jokowi saat penutupan kegiatan G20 berlangsung.