Mohon tunggu...
Yurike Addini Cahyati
Yurike Addini Cahyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya belajar di Masa Pandemi, mahasiswa KKN Tangguh 2020 UMSIDA munculkan ide belajar secara online kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

19 September 2020   23:24 Diperbarui: 20 September 2020   08:34 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 merupakan tahun yang sulit bagi kita semua warga Indonesia karena adanya Covid-19. Hampir semua warga Indonesia terkena dampak Covid-19 ini, begitu juga dalam proses belajar mengajar yang harus dilakukan secara online. 

Mungkin belajar secara online masih dapat dilakukan bagi anak-anak reguler. Tetapi tidak bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), karena seperti yang kita ketahui bahwa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangatlah jauh berbeda dengan anak reguler, mereka (ABK) sangat sulit melakukan pembelajaran secara online. 

Tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa KKN Tangguh UMSIDA 2020 dari kelompok 25 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Cindy Cahyaning Astuti, M.Si yaitu Yurike Addini Cahyati untuk membuat ide pembelajaran secara online yang dapat dilakukan oleh Anak Berkebutuban Khusus (ABK). 

Yurike memberikan ide pembelajaran kepada Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan juga mencoba mempraktikkan langsung kegiatan tersebut kepada siswa ABK yaitu belajar secara online melalui Video Call. 

"Apakah bisa? Karena selama ini kami kesulitan untuk melakukan belajar mengajar secara online, cara mengajar yang kami lakukan dengan Home Visit ke rumah murid artinya belajar dengan tatap muka." ujar Bu Mira (Guru SLB). 

"Bagaimana jika melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara mengantarkan materi ke rumah murid, lalu disaat murid mengerjakan tugas yang sudah diantar oleh Guru, Guru memantaunya secara online melalui Video Call? Dan materi yang diberikan, disertakan dengan gambar yang sedikit menarik agar murid tidak mudah bosan." ujar Yurike.

Tidak yakin untuk melakukan kegiatan pendampingan pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Yurike membulatkan tekad untuk melakukan kegiatan ini, karena ini adalah pengalaman pertama bagi Yurike. 

"awalnya saya ragu, karena saya tidak tahu bagaimana karakteristik Anak Berkebuthhan Khusus yang memiliki kekhususan berbeda-beda. Tetapi saya sangat ingin mencoba pengalaman saya, dan saya yakin saya bisa melakukannya." ucap Yurike. 

Wali Murid Anak Berkebutuhan Khusus juga mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh peserta KKN Tangguh 2020 ini sangat membantu proses belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus. 

"saya sebagai wali murid merasa sangat terbantu dengan model pembelajaran seperti ini, jujur saya takut jika belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini, karena Anak Berkebutuhan Khusus memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga akan mudah tertular jika saya mengizinkan belajar tatap muka." Pungkas Ibu Suketi. Minggu (13/09/2020).

Yurike Addini Cahyati/Kelompok 25/Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun