Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Sombong yang Menghancurkan dan Meruntuhkan

22 Oktober 2021   04:39 Diperbarui: 22 Oktober 2021   04:40 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Burung memakan semut, namun ketika burung mati maka semut memakan mereka, dari satu batang pohon melahirkan jutaan korek api, namun sebatang korek api mampu membakar sejuta Pohon" Anonim

Dalam menjalani kehidupan terkadang kita berada pada posisi sukses, yang membuat kita terkadang mengambil sikap dan tindakan yang meremehkan orang lain, bahkan tidak jarang kesuksesan yang kita raih mengantarkan kita pada kesombongan yang merupakan sikap yang sangat merugikan diri sendiri.

Kesombomgan bisa saja terjadi ketika kita merasa diri diatas dibandigkan dengan manusia lainnya, kesombomgan memang membuat kita terkadang lupa daratan, apapun bisa dibanggakan tak terkecuali fisik, harta ,tahta, kata dan cinta selalu menghiasi dan terkadang menjadi pembenaran munculnya sikap kesombongan.

Namun yang namanya kesombongan tidak akan pernah bertahan lama, karena kesombongan merupakan penyakit hati yang sangat menghancurkan, meruntuhkan apapun yang engkau miliki, Kesombongan tak akan pernah menjadi abadi semuanya pasti berakhir dengan kehancuran.

Jika engkau sombong dengan jabatan, menganggap rendah orang lain bahkan engkau mengingkan orang lain menyembahmu dan menghormatimu maka yakinlah nasibu akan berakhir laksana kisa fir'aun yang ditenggelamkan kedalam lautan, sombong dengan jabatanmu tidak ada gunanya.

Jabatan yang kita banggakan lambat laun akan meninggalkankanmu karena smeua jabatan dunia tidak ada yang abadi, jika selama ini kau menduduki jabatan tingi dengan pangkat dipundakmu yang selalu kau banggakan maka tunggulah suatu saat jabatan,pangkat yang kau banggakan akan pergi meninggalkanmu ketika waktunya sudah tiba dan selesai atau sebaliknya meskipun jabatanmu, pangkatmu belum selesai pada waktunya maka bisa saja Tuhan Yang menyelesaikanmu, dengan cara datangnya kematian yang memisahkanmu dengan jabatan dan pangkat yang selama ini kau banggakan dihadapan yang lainnya.

Jika engkau sombong dengan harta yang kau miliki saat ini, maka tunggulah hartamu tidak akan mampu menolongmu ketika engkau berhadapan dengan kematian, kesombongan dengan kemewahan yang engkau miliki hanya akan membuat orang menjauhi dirimu, karena memandang rendah kepada mereka yang tak berpunya.

Dalam hidup ini laksana roda terus berputar terkadang ada kalanya kita dibawah, adakalaya putaran roda memgantarka kita keatas, dan yang terpenting kita menyadari bahwa tidak ada yang kekal didunia ini kecuali kebaikan itu sendiri, kebaikan yang kita lakukanlah yang membuat kita kekal terkenang, bukan kesombongan yang membuat kita terjatuh dan dijauhi.

Apapun yang Anda raih dan pencapaian apapun yang Anda gapai saat ini semuanya tidak akan terlepas dari bantuan ornag lain, tanpa orang lain maka tidak mungkin Anda bisa mencapai apapun seperti saat ini.

Karena itu menjadi pribadi yang humanis adalah cara terbaik untuk merasakan kebahagiaan sejati, karena Relationship yag terbangun dengan baik yang terkadnag menjadi kunci dibalik kesuksesan seseorang, sedangkan kesombongan adalah sikap yang justru sebaliknya menghancurkan Relationship itu sendiri.

Sebagai penutup tulisan ini diakhiri dengan "Orang Yang terbaik didunia ini adalah mereka yang meskipun telah tiada namun namanya terukir jelas dalam ingatam yang terkenang" Lord edi abdullah

Salam Bahagia, Raja Ampat 22 Oktober 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun