"Ramadan terdapat sekali dalam setahun, bulan yang melatih kita untuk menjauhi yang halal apalagi yang haram, Puasa menjadi Instrument Terbaik mengasah Pribadi menjadi Berintegritas" Ajibon 1982
Tak terasah bulan yang sangat mulia bulan Ramadan akan segera berlalu, seiring dengan pergantaian waktu dan hari, momentum Ramdan tentunya menjadi momentum tempat yang terbaik untuk melatih pribadi menjadi manusia yang berimtegritas dan terbaik.
Jika selama ini kita menyimak persoalan korupsi masih saja terjadi, demikian pula berbagai kejahatan lainnya semua hal tersebut disebabkan oleh pribadi yang tak mampu mengendalikan diri dan mengusai dirinya, ketamakan,kerakusan,amarah dan nafsu sudah menjadi Nakhoda atas dirinya sehinggah perbuatan kemungkaranpun dia lakukan, terperosok kedaam jurang kebatilan.
Bisikan suara hati yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran akhirnya tidak mampu didengarkan lagi meskipun terkadang dia melintas dalam pikiran, sebelum sebuah sikap atau keputusan menjadi tindakan, demikanlah ketika seseorang gagal dalam mengendalikan dirinya maka suara hati menjadi tak terdengar dan mata menjadi kabur kepada kebaikan dan telingat tidka mampu menangap suara kebenaran.
Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk melatih diri menjadi pribadi yang mampu mengendalikan diri, menjadi Pribadi yang menguasai diri dan menjadi pribadi yang berintegritas.
Puasa dibulan Ramadan akan mampu membentuk pribadi menjadi bertkawa yakni pribadi yang senantiasa menjalankan perintah tuhannya dan mejauhi segala larangannya, Pribadi yang menebarkan kebaikan menjauhi perbuatan buruk.
Puasa bulan Ramadan kemudian teraktualisasi bagi siapapun yang melaksanakannya yakni mapu mengendalikan diri termasuk tidak makan dan minun pada siang harinya serta mengontrol ucapan dan tindakannya yang bisa saja mempengaruhi hahikat nilai puasa itu sendiri.
Puasa Ramadan mengajarkan kita bagiamana self controling harus terus dijaga dari tindakan yang bisa membatalkan puasa, puasa selama satu bulan atau kurang lebih 30 hari diharapkan akan menjadi habit atau kebiasaan yang nantinya akan berujung pada perubahan karakter yakni karakter yang berintegritas dan memiliki self controling yang baik.
Melakukan puasa setiap harinya dibulan Suci Ramadan akan menjadi kebiasaan selama satu bulan penuh, yang membentuk kebiasaan untuk mampu mengendalikan diri dan menjadi pribadi berintegritas, dari sini kita bisa juga memetik Hikmah dimana yang perbuatan dan makanan yang halal saja kita berusaha untuk menjauhinya apalagi yang haram.
Semuanya kita terfokus untuk senantiasa melakukan ibadah dan memperbanyak melakukan kebaikan Prinsip integritas begitu mendalam tertanam saat Ramadan yang halal mampu kita hindari dan jauh apalagi yang haram.
Dan tentunya kita sangat berharap mampu keluar menjadi pemenang dibuan suci Ramadan saat merayakan hari kemenangan yakni idul fitri karena mampu menguasai diri, namun sejatinya kemenangan tersebut akan diuji kedepanya selama 11 bulan mendatang ,apakah ibadah dibulan Ramadan tersebut telah menjadi kebiasaan dan meninggalkan karaktet kebaikan.
Sebagai penutup tulisan ini saya tutup dengan kata bijak " Perbuatan amal sholeh yang anda lakukan selama sebulan dalam Ramadan akan menjadi Habit yang akan membentuk karakter anda yakni Karakter yang Bertaqwa " Ajibon 1982
Salam kebahagiaan
Edi Abdullah/PAK 915.1.00057 2018 Widyaiswara LAN RI/Trainer The Great Leadership
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H