"Ketika engkau menjadi Pemimpin, maka pilihannya ada dua dikenang atau dilupakan, jika engkau memilih untuk dikenang ciptakan Legacy dan sebaliknya" Ajibon-1982
Menjadi Pemimpin atau Penguasa adalah hal yang sering dikejar, namun terkadang untuk meraihnya tidak jarang seseroang menempuh berbagai cara demi mendaptkan kekuasaan tersebut termasuk didalamnya menggunakan cara-cara yang tidak benar seperti melakukan korupsi, kebohongan bahkan menghitamkan ketulusan yang suci, menghalalkan berbagai cara asalkan tujuan dapat dicapai.
Mereka yang berusaha mendaptakan kekuasaan dengan berbagai cara yang tidak benar dan penuh dengan drama penghianatan bisa disebut sebagai kaum Machiavellianisme.
Menjadi Penguasa atau pemimpin memang menyenangkan apalagi kemudian jika orang tersebut sukses menjadi pemimpin besar dengan memimpin sebuah bangsa dan negara, berbagai fasilitas dunia bisa kita raih dan kekuatan terdahsyat tentuya power yang dimiliki, ditangan kanan ada Tentara ditangan kiri ada Polisi. Dua lembaga ini menjadi kekuatan seroang pemimpin bangsa, dinegara manapun keduanya akan tunduk dibawah Pemimpinnya
Untuk menjadi Pemimpin yang legacy yakni Pemimpin yang akan dikenang namanya, akibat kepemimpinannya selama berkuasa mampu melahirkan seuah hasil prestasi yang bisa dinikmati masyarakat atau rakyat yang dipimpinnya bukan hanya peninggalan tersbet dinikmati saat dia berkuasa namun ketika dia sudah turun dari puncak kekuasaan peninggalannya tetap bisa dikenang.
Inilah hakikat kepemimpinan Berlegacy yakni Pemim[in yang selalu dikenang meskipun perdaban dan zaman terus berubah, namun Legacynya tetap abadi dan tidak tergantikan dihati rakyat yang dipimpinnya.
Namun disisi lain tidak jarang seorang pemimpin atau penguasa memang hebat saat dia memimpin namun ketika dia turun tahta dan telah tiada maka ornagun kemudian melupakannya, semua hal tersebut terjadi karena legacy yang tidak terlihat selama kepemimpinannya.
Berikut ini adalah beberapa cara atau tips untuk menjadi Pemimpinan Berlegacy:
Pertama, Tempatkan dihati rakyat adalah segalanya, inilah ciri atau sikap yang harus dimiliki oleh seornag pemimpin jika ingin menjadi pemimpin yang dikeang atau Pemimpin berlegacy. Jadikan prioritas selama memimpin bekerjalah demi kepentingan rakyat, lupakan kepentingan kelompok ,partai, apalagi kepentigan pribadi, ketika kita bekerja untuk kepentingan rakyat maka fokus kekuatan melalui visi bagaimana membuat rakyat smeuanya makmur dan sejahtera, jika hal ini tercapai maka rakyatu akan mencintai, tidakseorangpun mampu menghancurkan sebuah cinta dari rakyat kepada pemimpinnya.
Kedua, buatlah Peruahan, karya atau inovasi yang bermanfaat, langka yang kedua untuk menjadi pemimpin yang berlegacy adalah seorang pemimpin atau penguasa harus mampu memiliki terobosan baru dalam bekerja, selama dia memimpin perubahan maupun inovasi harus terlihat didalam pemerintahanya selama dia memimpin. Perubahan perubahan melalui inovasi baik dalam bidnag pelayanan publik maupun lainnya akan menjadi peninggalan yang akan terus dirasakan manfaatnya bagi rakyatnya.
Pemimpin yang mampu membawah perubahan besar dalam tatanan kehidpan bansganya baik dalam bidang Politik,ekonomi,hukum, sosial, budaya, SDM,SDA, Pertahanan dan keamanan, pemimpin yang mampu membawah perubahan tersebut kemudia akan menjadi pemimpin yang dikenal bangsanya, apalagi jika kemudian dia mampu memngantarkan bangsanya dari kemiskinan menjadi kemakmuran, dari Negara lemah menjadi Negara super power,dari tertinggal menjadi negara maju. Pemimpin yang sukses melakukan perubahan besar ini maka sejatinya dia telah meninggalkan legacy yang tidak akan terlupakan.
Ketiga, dekat dan mendengarkan, sikap berikutnya yang harus dimiliki oleh seornag Pemimpin yang berlegacy adalah pemimpin yang dekat dan mendengarkan suara rakyatnya, pemimpin yang memimin dengan hati nuraninya dan penuh dengan kelembutan maka rakyatpun akan jatuh cinta kepadanya, kemanapun dia pergi maka rakyat selalu menanti kehadiranyya karena dia sudah dicintai oleh rakyatnya, karena sejatinya kepemimpinan bukan tentang who akan tetapi what yakni apa yang telah anda perbuat untuk rakyat.
Sebagai penutup tulisan ini saya kutip kata bijak " Memimpin dengan hati nurani, mendengarkan dengan suara hati, maka itulah Pemimpin abadi yang dicintai" Ajibon 1982
Salam kebahagiaan
Edi Abdullah/PAK 915.1.00057 2018
Widyaiswara LAN RI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H