Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemimpin Hebat Lahir dari Proses yang Berintegritas

31 Maret 2021   13:05 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:06 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sesungguhnya Pemimpin Yang berintegritas hanya akan tercipta dari seleksi yang Berintegritas" Ajibon-1982

Dalam Demokrasi proses pencarian pemimpin sejatinya berada ditangan rakyat ,maka untuk untuk memastikan Demokrasi tersebut berjalan maka dibentuklah sebagai lembaga yang independen yang memiliki tugas utama sebagai penyelenggara dalam pesta demokrasi tersebut yakni KPU, Maka KPU lah yang kemudian memiliki kewenangan dalam menyeleggarakan perhelatan Demokrasi seperti Pileg, Pilpres, Pilkada.

Dan untuk memastikan supaya penyeleggaraan tersebut berjalan sesuai dengan harapan maka dibentuklah kemudian Lembaga khusus untuk melakukan pengawasan pada perhelatan demokrasi tersebut, Bawaslu adalah lembaga yang memiliki kewenangan tersebut, untuk memastikan apakah proses demokrasi berjalan sebagaimana yang sudah ditetapkan,

Prinsip suara rakyat suara tuhan dijunjung tinggi dalam Demokrasi, namun semuanya tentunya harus akan terwakili melalui Partai Politik, Partai Politik yang kemudian menjadi kendaraan untuk ditunggangi seorang calon menuju perhelatan seperti Pilkada, Pileg maupun Pilpres.

Namun dalam Pilkada seroang calon bisa saja maju melalui jalur independen jika kemudian tidak dipinang oleh partai Politik,melalui jalur indenpenden tidak jarang seroang calon justru sukses menjungkalkan Partai Politik yang mengusung calon tertentu namun sebaliknya beberapa calon dari jalur independen tidak jarang terjungkal dalam ajang demokrasi

Namun permasalahan yang terkadang timbul tidka jarnag kemudian Kepala Daerah yang terpilih justru terjungkal dari kekuasaannya setelah tepilih dalam ajang demokrasi Pilkada, mereka justru berurusan dengan KPK karena terjerat Kasus Korupsi.

Beberapa pun hasil penelitian telah banyak yang membahas permasalahan ini, bagaiman proses Demokrasi yang berlangsung sukses dan jujur serta adil jutru melahirkan Pemimpin yang kemudian terjerembab kedalam jurang Korupsi dan terjerat KPK.

Munculnya kabar bahwa dalam Pilkada seorang calon harus mengeluarkan uang yang begitu banyak dalam proses pemilihan bahkan mencapai puluhan milyar bahkan ratusan milyar demi kemenangan dan berbagai usaha untuk meraih suara seperti biaya kampanye, mahar kepartai politik dan lain sebagainya tentunya sangat membebani seorang calon

Cost-cost yang dikeluarkan dalam perhelatan dmeokrasi tersebut menimbulkan beba bagi setiap calon dna bukan hanya itu jika calon tidak cukup memiliki kemampuan tersebut, maka dia butuh pemodal yang kuat untuk menopang anggaran kampanyenya, praktis jika menang maka janji memberikan proyek-proyek pembangunan Infrastruktur kepada pengusaha menjadi balas jasa yang setimpal,  terkadang menjadi balasannya (Politik Transaksional)

Jika proses seperti yang terjadi dan menjadi sebuah fakta maka suara rakyat yang merupakan suara tuhan , tidak akan pernah mampu melahirkan Pemimpin yang berintegritas dan sukses membawah perubahan, karena beban hutang uang dan balas budi menjadi beban untuk membuat dia bertindak demi kepentingan rakyatnya.

Padahal pemimpin yang hebat pasti terlahir dari proses yang berintegritas, kita semua mengetahui dan memahami bahwa proses tidak akan pernah menghianati hasil, jika prosesnya baik hasilnya pasti baik, jika prosesnya buruk hasilnya juga buruk.

Sebagai Penutup tulisan ini saya kutip dengan kata bijak " jangan pernah mengucilkan Proses, Karena Proses mampu menciptakan hasil Bukan Karena" Ajibon 1982.

Salam Kebahagiaan

Edi Abdullah/PAK 915.1.00057 2018

Widyaiswara LAN RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun