"Kalau Engkau tidak Berbuat Untuk Mencegah Maka Dipundak siapa lagi harapan tersebut diletakkan" Ajibon 1982
Melawan korupsi dan membersihkan Perilaku koruptif bukan hanya menjadi tanggung jawab KPK semata, dengan mengandalkan pendekatan Refresif dan OTT namun melwan korupsi sudah menjadi tanggung jawab segenap lapisan masyarakat untuk bersama membangun sinergi dan kolaborasi dalam berbagai kegiatan yang berbentuk kegiatan Pencegahan, mulai dari aksi kampanye, penyuluhan, pemutaran Film dan lain sebagainya.
Menjadi Penyuluh Anti Korupsi yang certified tentunya adalah bagian dari gerakan pencegahan, bergabungnya anda menjadi Penyuluh Anti Korupsi adalah sebuah dedikasi yang tinggi atas perhatian anda dalam upaya dan gerakan mengurangi dan Melawan Korupsi di Negeri Ini.
Menjadi Penyuluh anti Korupsi adalah jalan pilihan hidup yang anda pilih untuk berkontribusi memajukan bangsa ini untuk mencapai kemakmuran dan mengeluarkan bangsa ini dari permasalahan Korupsi,disinilah letak sebuah visi kedepan dalam berbagsa dan bernegara yakni mencapai kemakmuran.
Siapapun anda dimnapun anda saat ini, maka sudah selayaknya kita bersatu padu untuk senantiasa berbuat kebaikan dan melakukan kebaikan bersama, khiasi hidup ini dnegan penuh makna, dan kebajikan, yang namanya perbuatan baik pasti selalu memberikan dampak yang positif bukan hanya pada pribadi semata namun efeknya bisa lenih besar lagi kepada kepentingan bangsa ini.
Kini jadilah cahaya dalam hidup ini, dimanapun anda berada maka jadilah cahaya hidup yang terang yang senantiasa memberikan cahaya pada kegelapan, jika korupsi adalah sebuah kegelapan, maka jadilah cahaya kebaikan yang senantiasa akan menerangi ditengah kegelapan.
Menjadi cahaya adalah pilihan hidup namun anda harus menyadari bahwa anda hanya akan dapat menjadi cahaya ketika mampu memberi manfaat kebaikan pada hidup orang lain, inilah cahaya kehidupan yang tidak akan padam untuk menerangi hinggah datangnya ajal yang terpisahkan.
Jika hidup ini hanya sekali, matipun hanya sekali maka sudah selayaknya hidup sekali ini kita coba untuk menjalainya dengan terus-menerus berbuat kebaikan dan memperbaiki diri inilah budaya kerja yang dikenal dijepang sebagai Kaizen.
Menjalani kehidupan dengan menjadi cahaya apakah memilih menjadi cahaya lilin yang terus bersinar menerangi ruangan yang gelap namun disisi lain dirinya justru terbakar dan melelh hinggah kemudia fiskk yang telihat perlahan lenyap bersamaan dengan redupnya cahaya kebenaran.
Namun tentunya sebuah lilin mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya tidka ada keabadian dalam dunis yang kita tempati saat ini, tidak ada kehidupan yang abadi, nafaspun yang kita hirup saat ini suatu saat tidak akan membantu kita lagi untuk merasakan udara sebagai pertanda kehidupan namu suatu saat nafas akan terhenti dengan sendirinya.
Semuanya tinggal menunggu waktu, waktu itu akan datang menghampir siapapun, waktu disaat tidak ada lagi yang bisa menolong anda dari harapan yang belum diraih , saat itulah maut datang untuk memisahkan ,menuju pada kematian.
Jika Hidup it hanya sekali maka jalani dan pilihlah kehidupan dan makna hidup yang anda akan jalani dengan memilih dan mendedikasikan hidup ini pada kebaikan dan terus melakuka kebaikan laksana lilin yang menyadari hidup hanya sekali namun akhiri dengan makna dan faedah yang besar bagi orang lain.
Sebagai penutu tulisan ini saya kutip kata bijak " Jika hidup hanya sekali, jika cintapun hanya sekali, maka cobalah untuk melakukan kebajikan berulang kali maka disitulah makna kehidupan" Ajibon 1982
Salam Kebahagiaan
Edi Abdullah/PAK 915.1.00057 2018
Widyaiswara LAN RI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H