Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Yang Ketiga adalah Iblis (Asrama Tua Mahasiswa Part 7)

26 November 2019   14:33 Diperbarui: 26 November 2019   14:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: koleksi penulis

Hujan pun terus mengguyur di TKP Depan terminal,beberapa warga pun melihat kondisi korban kecelekaan tersebut, tubuh nasri masih saja dibiarkan menancap diatas pagar nbesi terminal sementar tubuh uchir masih terhipt pada kap mobil Nampak darah segar masih menetes keluar dari lubang lehernya tempat baling baling mesin menancap,

Wiu,,,,Wiu,.....Wiu suara Mobil Polisi tiba dan merapat di  TKP sejurus Kemudian Turunlah dua Anggota berseragam Polisi daria atas mobl patrol yag bertama kelhatan berpangkat tiga balok dipundaknya, dari di card kelihatan petugas tersebut bernama AKP Firdaus Pare sementara disebelahnya merupakan ajudan atau penyidik pembantu yang bernama Brig Pol Johan Tamada.

"Tolong amankan TKP ini pasang Police Line"Pinta AKP Firdaus, siap Pak jawab Brigpol Johan Tamada,

"Saya Minta masyarakat yang tida berkepentingan ilhakan berada diluar garis police line karna sebentar lagi kami akan melakukan olah TKP,teriak AKP Firdaus, sesaat kemudian terdengar lagi suara sirene mobil ,dan betul sekali tiga mobil petugas kepolisian kembali merapat kelokasi, beberapa pesonilepun angsug turun dari mobil tersebut dan diarahkan AKP Firdaus untu melakukan olah Tempat kejadian perkara,

Ditengah guyuran hujan tersebut anggota para anggota melakukan proses indetifikasi, suara kilat terus menggemah seolah masih dalam amukan, ketika AKP Firdaus mendekati tubuh Nasr yang masih menncap pada pagar besi yang runcing,

"Posisi korban agak aneh komandan kok bisa menancap diatas pagar besi ini, dan Nampak tiga besi tajam ini menghujam masuk dan tembus keluar dada korban,saya ngga habis pikir gimana ceritanya korban bisa terpelenting Keara sini ya,,....ujar Brigpol Johan tamada,

"Memang kalau diperhatikan tabrakan motor dengan Mobil tersebut harusnya korban terpelenting kekanan bukan kekiri apalagi terbang kemudian turun menncap dipagar besi tersebut dan pagar kan berada pada posisi ketingian," timpal AKP Firdaus.

"Turunan jenasah tersebut dari atas pagar "siap komandan jawab anggota kepolisian lainnya. AP kemudian mendekati jenasa Nasri berusaha untuk menutup matanya yang masih terbuka dan melotot seolah melihat sesuatu,

"Astgafiruahal adzim matanya tidak mau tertutup sepertinya kecelekaan ini bukan tragedy kecelakaan biasa"ujar AKP Firdaus, periksa identitas korban ,siap komandan jawab anggotanya.

"komandan ini identitasnya"ujar johan,Firdaus kemudian berkata " coba hub. nomor telpon yang tertera pada alamat tersebut, siap komandan,johan kemudia bergegas menuju telpon umum yang ada didepan termina tersebut dintengah guyuran hujan, uara kon pun terdengar masuk kedalam mesin telpon umum buatan Telkom, Kring......kring.......kriing.... suara nada telpon terdenga dari gagang tepon brogpol johan . selamat pagi, dari gagang telpon tersebut kemudian terdengar suara yang menjawab selamat pagi ada yang bisa kami bantu pak perkenalkan saya Syam tuturnya" , pak saya johan anggota polisi ingin menyampaikan bahwa saudara Nasri dinyatakan tewas dalam  kecelakaan lakalantas depan terminal,an suaara diminta utuk datang ke TKP"ujar johan,

"innalillahi wainna illaihi rajiun , benar pak nasri meninggal, iya benar jawab Johan, baik pak sebentar saya akan menuju kesana pak terima kasih assalamu alaikum, telpon pun ditutup.

"teman teman ayo bangun sudah nasri meninggal" teriak syam di dalam asrama ,hinggah akhirnya semua penghun  asrama terbangun,

"Syam aku serius barusan saya melihat nasri dan uchie masuk ekdalam kamarnya pada saat saya mau ketoilet dan mereka tersenyum"ujar sapri denga nada keheranan dan muka yang pucar.

"Benar saya baru saja ditelpon anggota kepolisan untuk menuju kelokasi depan terminal"jawas syam.

"tungu sabar entah ini benar tau tidak namun saprikan mengatakan bahwa dia melihat nasri dan uchi masuk kedalam kamar barusan Kta periksa dulu apa mereka ada didalam kamar atau tidak" ujar Laogu.

Para penghuni asarama kemudian mendeat kamar 13 namun mereka tidak bisa masuk karena kamar tersebut tergembok dari luar.

"loh kamarnya kan masih tergembok gimana ceritanya mereka ada didalam kamar" ujar salah seorang penghuni asrama ",iya betul sekali motor Smash nasri juga beum tampak diparkiran jadi apa yang kamu lihat safri mungkin saja itu adalah roh mereka"ujar Aries

"Ayo kita berangkat menuju terminal syam boncengan sama saya sedankan Sapri boncengan dengan aries, sedangkan yang lainnya tetap tinggal diasrama" ujar laogu ketua asrama ambil menghisap bang rokoknya ......

Merekapun berboncengan dengan memakai jas hujan dan mengendarai dua motor meninggalkan Asrama tersebut namun tiba tiba mata syam melihat dengdorra Nampak tersenyum yang memperlhatka giginya yang runcingnya berada diamping asrama dengan guyuran hujan yang membasahinya.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun