Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Apresiasi Densus 88 yang Menangkap Terduga ISIS Secara Hidup-Hidup

23 Maret 2015   08:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber foto;www.Kompas.com

Geliat mencegah kemungkinan WNI yg diduga terlobat ISIS mulai menjadi ancaman yg nyata di indonesia bahkan kemarin Detasemen khusus (Densus) 88 menangkap empat orang yang diduga masuk dalam jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Bahkan dugaan banyaknya WNI yg bergabung dengan Kelompok radikal ISIS semakin bayak jumlahnya bahkan diperkirakan kurang lebih 500 warga Indonesia yang sudah ikut bergabung dengan ISIS

Masalah ISIS memang merupakan ancaman serius bagi integritas bangsa indoensia ada saat ini dengan jumlah penduduk warga muslim terbesar/mayoritas didunia maka Indonesia masuk Target oleh kelompok ISIS untuk menyebarkan propogandanya dengan berbagai cara termasuk mengatasnamakan Doktrin Jihad

Tindakan penangkapan yang dilakukan Densus 88 terhadap 4 terduga ISIS dengan pendekatan Preventif adalah tindakan yang sangat tepat jika selama ini Denus 88 jika melakukan penangkapan terduga teroris lebih banyak melakukan pendekatan Refresif berubah menembak mati pelaku terduga teroris

Namun kemarin densus 88 berhasil menangkap hidup-hidup para terduga jarngan ISIS tanpah membunuhnya dengan tindakan penembakan

Bebrapa kelebihan yg didapatkan jika pelaku terduga ISIS atau pelaku terduga troris ditangkap hidud-hidup;

Pertama ,Tersangka anggota ISIS atau tersangka Teroris jika berhasil ditangkap hidup-hiduptentunya akan sangat menguntungkan bagi Densus 88 untuk mengungkap lebih jauh jaringan tersebut.

Karena menangkap hidup-hidup terduga ISIS atau terduga teroris maka pengembangan kasus bisa lebih diperluas dengan melakukan proses introgasi kepada tersangka untuk mendapatkan keterangan lebih jauh mengenai jaringan ISIS atau jaringan teroris yg dia ketahui dan dengan keterangan tersebut maka tersangka lainnya akan bisa diditeksi dan ditangkap secara tuntas lain halnya jika tersangka ditembak mati maka proses untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dan pengembangan kasus akan terhenti dengan kematian sitersangka.

Kedua , menangkap hidup-hidup tersangka anggota ISIS atau terorisme merupakan tindakan yg tepat dengan membawah pelakukya keperadilan untuk diadili dan mendapatkan hukuman

Dengan membawah tersangka keperadilan merupakan sebuah cerminan dari negara hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dimana yg bisa menyatakan seorang bersalah atau tidak adalah kewenangan Pengadilan (Judicial Court), namun lain halnya jika tersangka melawan maka aparat bisa melakukan tindakan diskresi atau melumpuhkan tanpa mematikan kecuali dalam keadaan Overmacht (keadaan terpaksa)

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun