Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesona Save Haji Lulung Mendunia Sukses Menyaingi Gerakan Save Ahok Disosial Media.

7 Maret 2015   13:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:01 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto;tribunnews.com

Setelah sebelumnya ramai dukungan mengarah kepada ahok dijejaring sosial dengan munculnya tanda pagar #SaveAhok kini hastag #SaveHajiLulung mendunia dan menjadi trending topic urutan kedua di dunia jumat kemarin.

Dan tak bisa dipungkiri perseteruan DPRD DKI Jakarta dengan Ahok semakin membuat tenar nama Haji Lulung alias H. Abraham Lulung Lunggana yang kecipratan pamor Pemberitaan ahok dan DPRD DKI Jakarta dan tentunya kita bisa menyasikan sendiri bahwa Haji Lulung merupakan Anggota Sekaligus Wakil ketua DPRD DKI Jakarta yang paling Vocal dalambersuara menentang Ahok terkait dengan kisruh RAPBD DKI Jakarta 2015.

Namun kepopuleran Haji Lulung tak bisa terepas dari kemampuan dia untuk mendapatkan perhatian melalui sensasi-sensasi yang dibuat sebelumnya haji lulung pernaah membuat Heboh dengan menggunakan Mobil Lamborghini yg harganya milya.

Namun justru bukankemewahan kendaraan Lamborghininya yang membuat Haji Lulung Semakin tenar akan tetapi mobil Lamborghini yg digunakan haji lulung diduga menggunakan Nomor Pelat Polisi palsu alias bodong.dan berikut ini beberapa pesona haji Lulung yg sukses mendongkrak namanya bahkan menjadi trending topic didunia sehinggah BBC London menayangkan pemebritaan mengenai Haji lulung.

Pertama,Pesona Model Rambut, Haji lulung jika diperhatikan dia memiliki ciri khusus dari style yg dia miliki khususnya dibagian rambut jika selama ini banyak pejabat memiliki model rambut pendek atau belah samping maka haji lulung tampil dengan pesona gaya rambut yg berbeda yaitu gaya rambut bela dua atau belah tengah.

Dengan model rambut belah tengah maaka Haji lulung kelihatan lebih menarik dibandingkan rekan sejawatnya yg duduk Diparlement DKI Jakarta , beberapa artis ibu kota memakai gaya raambut belah tengah antara lain adi bing slamet dan arya wiguna yg pernaha terkena dengan istilah kerennya Demi tuhan…………….!

Kedua Kemampuan Menjadi Tokoh Antagonis, Pesona lainnya yg dimiliki Haji lulung sehinggah menjadi tenar pada saat ini adalah kemampuan dia untuk mengambil peran antagonis dihadapan publik ,jika selama ini masyarakat menaggapi RAPBD DKI yang dilontarkan ahok terdapat dana siluman didalamnya .

Bahkan haji lulung termasuk tokoh utama untuk menginisiasi hak angket terhadap ahok ,dan kini Haji Lulung telah menunjuk pengacara naik daun Razman Arif Nasution untuk mewakili DPRD DKI Jakarta menghadapi ahok terkait kemelut bola panas RAPBD DKI Jakarta.

Maka Haji Lulung menanggapi baalik tudingan Ahok tersebut dan menganggap justru Ahok ygmelakukan pelanggaran karena menyetor RAPBD DKI yang bukan merupakan hasil kesepakatan bersama yg telah dibahas Eksekutif dengan legislative.

Dengan melekatnya stigma masyarakat sebagai tokoh antagonis menghadapi ahok maka nama haji lulung juga semakin berkibar dan dikenal masyarakat secara luas.

Salam Pembelajar Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun