Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar Kepemimpinan Dari Gaya Kepemimpinan Ahok Gubernur DKI Jakarta

2 Maret 2015   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:16 6690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Siang Hari ini penulis akan mencoba menjelajah Gaya kepemimpinan Gubernur paling terkenal di Indonesia yaitu Gubernur DKI Jakarta Ahok ,siapa yang tak mengena ahok gayya kepemimpinannya yang dikenal tegas membuat semua pejabat di DKI Jakarta jika melakukan kesalahan pasti mendapat semprotan dari Ahok

Bahkan tidak jarang ketika Ahok memarahi bawahannya disertai dengan muka merah padam penuh dengan amarah yang membuat yang bawahan yg kena semprotannya hanya mampu terdiam dan mengiyakan.

Berbicara mengenai gaya kepemimpinan dalam berbagai literatur cukup beragam tipe gaya kepemimpinan mulai dari gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Bebas/Leissez faire,gaya kepemimpinan karismatis ,dan gaya kepemimpinan diplomatis.

Namun satu hal yang pasti bahwa kepemimpinan adalah sebuah upaya untuk mempengaruhi orang lain dan menggerakannya untuk mencapai suatu tujuan yag telah ditetapkan .

Dalam buku 100 pemimpin paling berpengaruh didunia yang ditulis Michael Hart menyimpulkan bahwa inti dari kepemimpinan sebenarnya adalah pengaruh kemapuan untuk mempengaruhi orang lain sehinggah meskipun pemimpin tersebut sudah Die/meningggal namun kepemimpinannya tetap ada dan berpengaruh.

Jika kita melihat kepemimpinan Ahok maka penulis menyimpulkan beberapa gaya kepampinan ahok :

Pertama ,Kepentingan Rakya When loyality to State Benin loyality to The Parti End hal ini bisa dilihat dari perjalanan karir ahok menjadi pemimpin mulai dari menjadi anggota partai Gerindra yang mengantarkannya bersama jokowi memenangi pemilihan kepalah daerak DKI Jakarta

Namun dalam perjalanannya akibat tekanan partai Gerindra kepadanya dan lebih memilih mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentinngan segala-galanya termasuk mengesampingkan kepentingan partainya.

Akibat adanya perbedaan tersebut maka ahok menyatakan keluar dari partai yang sukses membesarkan namanya dan mengantarkannya menjadi gubernur DKI Jakarta.

Inilah karakter kepemimpinan ahok dimana dia lebih mengutamakan kepentingan rakyat yang dipimpinnya dibandingkan kepentingan partainya sehinggah ahok memiliki pengaruh yang kuat dimasyarakat bahkan pada saat ini muncul gerakan saveahok yang didukungratusan ribu orang untuk bertahan melawan hak angket DPRD DKI.

Kedua , Gaya Jujur Itu Hebat, Jujur itu hebat gaya inilah yang dimilii ahokgaya kejjujuran dalam memimpin ketika kejujuran dimiliki seorang pemimpin maka kepercayaan dari rakyat dapat dimilikinya.

Seorang pemimpin tentunya harus bisa dipercaya rakyat yang dipimpinnya tanpa adanya kepecayaan dari rakyat yg dipimpinnya maka dapat dipastikan pemimpin itu tidak akan bisa berpengaruh bahkan nasibnya disinggah sana kekuasaannya akan turun secara sendirinya

Pemimpin yang hebat tentunya harus mampu dipercaya rakyat yg dipimpinnya dan tanpa adanya kepercayaan maka dipastikan tujuan tinggi seorang pemimpin untuk berpengaruh tidak akan dapat terwujud.

Karena pemimpin yang berpengaruh adalah pemimpin yang dipercaya rakyatnya karena itu pemimpin harus jujur dan dengan kejujuran tersebut maka integritasnya ada dan dengan integritas maka lahirlah pengaruh.

Ketiga, Tegas gaya kepemimpinaan berikutnya yang dimiliki Ahok adalah tegas , dalam memimpin ahok dikenal sangat tegas bahkan tidak jarang jika ada bawahannya yang melanggar langsung dicopot dan ditindak .

Sikap tegas ini harus dimiliki seorang pemimpin tanpa ketegasan maka dapat dipastikan kepemimpinan tersebut tidak akan dapat bertahan lama .

Demikianlah gaya kepemimpinan ahok yaitu gaya kepemimpinan moralitas yang lebih mengedepankan karakter dalam memimpin.

Saalam pembelajar Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun