Industri Penerbangan Erofa Airbus kembali mewacanakan untuk mengembangkan teknologi kotak hitam(Black Box) yang ada pada pesawat terbang khususnya pada pesawat komersial dan sebagai langka uji coba mereka akan memasang black box tersebut pada pesawat tipe A380 danA350.
Seperti kita kita bahwa black box sangat memiliki peranan dalam mengungkap insiden kecelakaan tranportasi udara ,Black box merupakan kunci utama dalam mengungkap penyebab-penyebab dan kondisi yang membuat sebuah pesawaat baik peswat komersial maupun peswat tempur mengalami kecelakaan.
Menurut Wikipedia Kotak hitam atau black box pada umunya adalah sekumpulan alat perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan .
Black boxterdiri atas dua bagian utama, yaitu
Flight Data Recorder(FDR) dan Cockpit Voice Recorder(CVR). FDR berfumngsi menyimpan parameter-parameter teknis penerbangan. seperti a percepatan pesawat (acceleration), kecepatan pesawat (airspeed), ketinggian pesawat (altitude), pengaturan sirip (flap settings), suhu udara di luar pesawat (outside air temperature), suhu dan tekanan di dalam kabin (cabin temperature and pressure), kinerja mesin (engine performance).
sedangkan CVR atau Cockpit Voice Recorder memiliki fungsi untuk menyimpan seluruh suara yang dihasilkan di ruangancockpit. Dengan kata lain, data yang terdapat di dalam CVR merupakan rekaman suara.
Selama ini jika terjadi kecelakaan pesawat apalagi jika pesawat terjatu kelaut maka pencarian kotak hitam sangat membutuhkan waktu yang relatif sangat lama dan merupakan sebuah tantangan terberat pagi para tim SAR di dunia untuk menemukan kotak hitam yang hilang entah kemana apalagi ditambah dengan kedalaman laut yang terdiri dari ribuan meter seperti halnya kotak Hitam Adam Air yang jatu di perairan Sulawesi barat 1 januari 2007 lalu ditemukan dan diangkat dari kedalaman 2000 meter dengan menggunakan alat khusus robot bawa air dan butuh waktu 8 bulan bagi tim basarnas untuk mengangkat kotak hitam tersebut.
Demikian pula Kotak hitam dari pesawat Air France yang jatuh di perairan Brasil pada tahun 2009 lalu, membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menemukan dan mengangkat blac box tersebut kepermukaan.
Dan terakhir kecelakaan peswat AirAsia QZ8501 yang jatuh diselat karimata membutuhkan waktu kurang lebih lima belaas hari untuk menemukan kotak hitam tersebut, meskipun waktunya waktu penemuannya relative singkat hal tersebut disebabkan kotak hitam hanya berada pada kedalam laut 30 meter.
Mencermati hal tersebut maka kedepan Kotak hitam akan didesign lebih canggih lagi seperti yang diwacanakan perusahaan peswat terbesar di erofa Air Bus dengann menciptakan kotak hitam yang memiliki fungsi otomatis akan terlotar keluar dari peswat jika peswat mengalami Crush dan disisi lain kotak hitam akan dilengkapi pelampung sehinggah ketika terjadi kecelakaan dilaut maka kotak hitam akan mengapung dan terus mengirimkan signal darurat keberbagai ATC maupun pihak yang terkait.
Namun selain Black Box yang akan dipasangi fungsi otomatis sehingga bisa terlempar keluyar dari peswat jika pesawat mengalami kecelakaan seperti Crush maka ada baiknya juga kursi penumpang juga harus dilengkapi alat otomatis pelontar seperti halnya kursi peswat tempur yang secara otomatis melontarkan pilot jika pesawatnya mengalami gangguan atau kerusakan bahkan jika ditembak dan secara otomatis juga parasutnya langsung mengambang diudara karena itu pesawat komersial yang sudah dilengkapi pelampung kedepannya harus dilegkapi parasut dan kursi pelontar.
sumber foto;www.wakoranews.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H