Mohon tunggu...
Humaniora

Pendidikan Ramah Sosial dalam Peserta Didik

25 Maret 2018   08:00 Diperbarui: 25 Maret 2018   09:09 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak kisah orang sukses dari mereka yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu, sehingga mereka mampu memotong mata rantai kemiskinan. Dari sekian banyak kisah orang sukses tersebut, salah satu diantaranya adalah berkat pendidikan yang mereka tempuh. Itulah yang menambah keyakinan, mengapa kita perlu membuat kebijakan afirmasi agar anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapatkan layanan pendidikan. Tidakkah setiap kali kita mengikuti paparan para calon presiden, gubernur, bupati, dan walikota semuanya ingin mengentaskan kemiskinan.

Prinsip dasar pendidikan adalah untuk semua (Eucation for All), tidak boleh ada deskriminasi karena jender, status sosial ekonomi, atau atas dasar primordialisme. Akses ke dunia pendidikan haruslah terbuka luas bagi setiap lapisan masyarakat. Ada dua hal yang menentukan akses pendidikan: ketersediaan (availability) sekolah dan keterjangkauan dari sisi pembiayaan (affordability).

 Itulah yang ralitas kita hadapi: keterbatasan kemampuan ekonomi, belum tersedianya infastruktur yang layak, terutama didaerah terpencil, perbatasan, dan daerah tertinggal, juga sosial budaya yang belum menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan dan modal sukses. Karena pendidikan itu untuk semua, maka harus ada kebijakan umum yang berlaku bagi semua, sehingga memudahkan anak-anak bisa sekolah seperti BOS (Bantuan Operasianal Sekolah), namun juga harus ada kebijakan khusus bagi daerah khusus maupun masyarakat khusus.

Berbagai kebijakan yang sifatnya afirmasi telah disiapkan, diantaranya adalah Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi siswa pendidikan dasar dan menengah, dan Bidikmisi bagi Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun