Mohon tunggu...
Achmad Tito Rusady
Achmad Tito Rusady Mohon Tunggu... -

Cinta yang berkepompong, bermetamorfosa dalam taat kepadaNya, akan menjelma seindah kupu-kupu. Seindah saat berbuka..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawan Belum Mati

10 November 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bila bambu runcing telah pergi

masih ada ujung pena mengganti

sosok teduh untaikan masa depan di hadapan ladang subur

melalui kumpulan huruf yang dihidupkan dari goresan pena

kau petani moral dan budi pekerti

pula, di rumah-rumah

semanis-manisnya dekat, setulus-tulus beningnya cinta

pahlawan hari ini harus mengusir cemas

mengusir putus asa,

hidup bernafas kesabaran

semua peran itu, masing-masing individu

bahwa, benih yang ditanam sekarang

suatu saat nanti mesti tumbuh

kau disebut-sebut penduduk langit

dan jutaan ikan

walau dunia menutup mata.

tapi tinta emas akan berkilau di kemudian alam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun