bila bambu runcing telah pergi
masih ada ujung pena mengganti
sosok teduh untaikan masa depan di hadapan ladang subur
melalui kumpulan huruf yang dihidupkan dari goresan pena
kau petani moral dan budi pekerti
pula, di rumah-rumah
semanis-manisnya dekat, setulus-tulus beningnya cinta
pahlawan hari ini harus mengusir cemas
mengusir putus asa,
hidup bernafas kesabaran
semua peran itu, masing-masing individu
bahwa, benih yang ditanam sekarang
suatu saat nanti mesti tumbuh
kau disebut-sebut penduduk langit
dan jutaan ikan
walau dunia menutup mata.
tapi tinta emas akan berkilau di kemudian alam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI