Mohon tunggu...
Febby Nanda Natasya
Febby Nanda Natasya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Airlangga

saya tertarik dengan topik ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Home Industry Batik di Dusun Krajan, Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi

26 Januari 2024   21:04 Diperbarui: 26 Januari 2024   21:17 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis 

Salsa Batik dari Dusun Krajan, Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, menjadi salah satu pelaku utama dalam melestarikan dan mengangkat keunikan batik khas daerah ini. Pada kesempatan kali ini, kami sepuluh mahasiswa KKN-BBK 3 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi mengunjungi tempat pembuatan kerajinan batik bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan industri kerajinan batik di wilayah tersebut. Dalam rangka pemberdayaan UMKM, mahasiswa KKN-BBK 3 UNAIR berfokus pada sektor pembuatan kerajinan batik, dengan Salsa Batik sebagai salah satu tempat yang menjadi pusat perhatian. Salsa Batik, yang terletak di Dusun Krajan, telah menjadi salah satu pelaku utama dalam melestarikan keunikan batik khas Banyuwangi. Pilihan untuk memberdayakan UMKM di industri kerajinan batik khas Banyuwangi seperti Salsa Batik disebabkan oleh kontribusinya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menjadi salah satu ikon kabupaten Banyuwangi. Meskipun demikian, produksi batik khas Banyuwangi masih terbatas di wilayah lokal dan belum mencapai pasar ekspor.

Dokumen Pribadi Penulis 
Dokumen Pribadi Penulis 

Batik Banyuwangi terkenal dengan warna cerah dan motif Gajah Oling yang menjadi ikon khas. Warna dasar batik khas Banyuwangi adalah merah, kuning, dan hitam. Meski kini warna-warna itu semakin luas hingga mencakup warna-warna cerah lainnya. Batik khas Banyuwangi ini dapat dibuat dengan teknik tulis, cap, dan print. Selain warna cerah, batik Banyuwangi memiliki ciri khas kedua yaitu motif Gajah Oling. Motif ini dianggap sebagai ikon khas Banyuwangi, dengan bentuk yang menyerupai tanda tanya. Motif 'Gajah oling' memiliki filosofi yang diambil dari gajah sebagai hewan terbesar. Sedangkan 'oling' dalam bahasa Osing berarti mengingat atau eling. Jadi, gajah oling bermakna kita wajib untuk selalu mengingat yang Maha Besar. 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa industri kerajinan batik di Banyuwangi menghadapi beberapa tantangan, seperti penggunaan teknologi produksi yang masih bersifat tradisional, strategi pemasaran yang belum memanfaatkan teknologi informasi, dan manajemen keuangan yang masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM batik di Banyuwangi dianggap penting sebagai langkah awal untuk membuat strategi bersaing dan mengidentifikasi persoalan yang dihadapi. Diharapkan, langkah-langkah pengembangan usaha yang diambil dapat memajukan industri ini dan membuka peluang lebih luas, termasuk penetrasi pasar ekspor. Dengan demikian, berlatar dari permasalahan tersebut kunjungan ini, mahasiswa berupaya memahami lebih dalam proses produksi batik, memetakan kendala yang dihadapi oleh para pengrajin, dan memberikan solusi untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun