Aku mearasa saat ini aku telah tunai mengantarkannya ke gerbang masa depannya. Meski kadang timbul pertanyaan sudah cukupkah bekal yang aku berikan padanya? Ingin aku bisa memberi lebih banyak. Pernah aku mengintip buku hariannya, aku istimewa karena mami memperlakukan aku dengan istimewa. Maka aku sama dengan yang lain, aku tidak kekurangan apa-apa karena ada begitu banyak kelebihan dalam hidupku. Saat itu aku menangis, bahagia karena ia mampu memahami dirinya dengan baik.
Inilah sebuah perjalanan yang hampir mencapai titik akhir. Terbayang, saat nanti ia lulus SMA lalu kuliah. Maka aku hanya akan mendengar kabar darinya lewat telpon, sms, bbm, email dan sebagainya. Namun, hati kami tetap tersambung. Cinta kasih antara kami akan abadi. Dalam doa kami masing-masing. Ia yang selalu ada dalam doaku dan aku yang selalu ada dalam doanya.
Setiap anak adalah istimewa. Meski apa pun kekurangan yang ia miliki. Pasti ada kelebihan yang ia miliki. Jangan pernah menyerah oleh sebuah kondisi. Berjuang dan terus berjuang tanpa kenal lelah.
Anakku sayang, kuantarkan kau ke gerbang...
 [caption caption="Aku & Suci"]
Â
Note : Tulisan ini ditulis pada tahun 2014. Saat ini, tahun 2016, Suci sudah kuliah di Fakultas Desain Komunikasi Visual. Jurusan yang diimpikannya.
IPK semester pertamanya 3,6. Saat ini, ia semester 2.
Â
Semoga bisa menginspirasi....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H