Mohon tunggu...
Deka Amalia
Deka Amalia Mohon Tunggu... Writer & Writing Trainer -

Telah menjadi dosen selama lebih dari 20 tahun. Ketua komunitas Women Script Community dan mendirikan Writing Training Center. Founder Writerpreneur Club. Dapat dihubungi di fb Deka Amalia Ridwan dan instragram : ig deka66

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self Branding dan Promosi VS Narsis, Pamer dan Riya, Apa Bedanya?

14 Februari 2016   19:01 Diperbarui: 14 Februari 2016   19:11 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan saja. Jangan terganggu. Balas dengan senyuman he he he


Jangan terpancing emosi, karena itu artinya kita sama saja dengan dia. Saya sendiri jika ada yang bersikap seperti itu tidak pernah saya ambil hati alias tidak baper. Tidak emosi dan tidak juga saya pikirkan. Cukup sebatas memberi penjelasan umum di status misalnya. Setelah itu lupakan, biasanya mereka akan lelah sendiri.

Satu hal lagi siih, saya merasa jika ada teman dan sahabat di dunia nyata yang memberi dukungan positif dan mendoakan, itulah teman dan sahabat sebenarnya. Dan, jika ada teman atau sahabat yang bersikap negatif dan tidak memberi dukungan, itu artinya mereka bukan teman yang baik. Bukan sahabat sejati. jadi jauhi saja. Karena teman dan sahabat sejati akan memberikan doa dan dukungan yang positif.

Coba bedakan kalimat ini :

A. Wah, selamat ya bukunya terbit. Semoga laris ya, berapa harganya? Aku beli ya.

B. Ih, belagu amat siiih yang udah terbit bukunya, minta gratisan dong. Sama temen aja. Sombong.

A. Wah, selamat ya menang lomba. Bangga deh jadi teman kamu.

B. Ih, lu pamer aja, menang lomba, Traktir aja nggak...

A. Kamu hebat deh sekarang, banyak kegiatan positif, tampil di mana-mana. Aku mau dong belajar.

B. Lu sok seleb banget siih, tiap hari narsis. Seleb tanggung lu ah...

Ha ha ha dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun