Belajar menulis banyak memberikan manfaat. Menulis bisa menjadi terapi yang baik bagi siapa saja. termasuk bagi Fai yang kebetulan penyandang autis (High Functioning Autism). Saat ini Fai menjalani homeschooling. Kegiatan menulis sungguh sangat membantu Fai. Karena ia menemukan dunia yang mampu memberi arti bagi dirinya.
Launching buku di Blok M Plaza
Â
Â
*Hasil karya salah satu murid menulis privat saya. Belajar dari pemula hingga menghasilkan kumcer. Saat ini tengah menyiapkan novel perdananya. Disiapkan untuk terbit. Fairuz, penulis cilik yang segera bersinar.
Melalui kumpulan cerita ini, Fairuz bercerita mengenai bagaimana persahabatan itu sebaiknya terjalin.
Menulis adalah terapi jiwa yang sangat bagus. Menulis merupakan wadah sebuah pelepasan, pelatihan, dan membuat manusia tidak akan merasa sunyi dan larut dalam kesenyapan. Karena dengan menulis, seorang penulis mampu menyerap fenomena yang ada di sekitarnya dan yang ada dalam dirinya. Menuliskan pemahaman, pengamatan, pemaknaan ditambah dengan imajinasi tentang semesta bukanlah hal yang mudah. Butuh perenungan yang dalam. Fairuz mampu melakukannya dengan bagus. Merekam fenomena sekitarnya dan menuliskannya dengan baik. Sebuah usaha yang patut diapresiasi bagi Fairuz, remaja yang berada di fase-fase energik dan kritis.
-DR. Free Hearty, Penulis dan Dosen
Â
Saat pertama mengenal Fairuz, saya sudah bisa melihat jika Fairuz berbakat menulis. Ia menyerap pelajaran dengan baik dan mengerjakan semua latihan dengan serius. Kemauan dan cita-citanya tinggi, karena itu Fairuz patut mendapat dukungan penuh.
Kumcer ini adalah hasil belajar menulis Fairuz.Dia sudah mampu mendeskripsikan tokoh dengan baik, membedakan tokoh antogonis dan protagonist, menggambarkan latar dengan detail dan menyusun alur dengan baik dari awal hingga akhir cerita. Di setiap cerpennya, Fairuz menyelipkan pesan yang terbaca secara tersirat maupun tersurat akan arti persahabatan yang sejati. Kumcer ini layak terbit. Pembaca dapat mengambil hikmah dari setiap cerita yang ada. Juga dari kegigihan Fairuz dalam belajar dan menulis. Meski Fairuz tetap harus terus berlatih menulis agar tulisannya semakin baik.
-Deka Amalia, Writer/Writing Trainer, Founder Women Script Community dan Writing Training Center
Pengalaman masa sekolah dan bermain besama teman merupakan masa yang indah bagi setiap anak dalam masa pertumbuhannya. Teman dapat menjadi bagian dari hidup setiap kita. Teman juga dapat menjadi tempat curahan hati seseorang bila dirinya mengalami kesedihan dan kegembiraan. Fairuz menulis dengan apa adanya sesuai dengan kemampuannya membuat kita ada dalam kehidupannya. Fairuz menulis kisah-kisah pertemanan secara real, seolah hal tersebut menjadi bagian dari pengalamannya berteman dalam kehidupan sehari-hari. Fairuz juga mampu mengembangkan imajinasinya tentang bagaimana berteman dan bagaimana pertemanan itu seharusnya. Melalui kisah-kisah yang ditulis Fairuz, kita dapat bercermin betapa teman bagi setiap kita sangatlah berarti dalam kehidupan dan menjadikan teman sebagai bagian yang mewarnai perjalanan hidup setiap orang.
-Dewi Ariantini Yudhasari, M.Hum, Dosen dan Pengamat Sastra