Mohon tunggu...
Indah Nurjati
Indah Nurjati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

baris berbaris

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perjuangan Tidak akan Mengkhianati Hasil

28 September 2022   18:20 Diperbarui: 28 September 2022   18:23 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Latihan pertama merupakan latihan yang cukup melelahkan bagiku. Sekolahku ikut serta dalam kegiatan lomba baris berbaris tingkat nasional di Kodiklat TNI AD. Meskipun melelahkan, tapi aku tetap semangat dan bisa mengikuti arahan dari pelatih, namun ada satu hal yang membuatku dan teman teman ku sedikit kecewa oleh perlakuan pelatih terhadap kami.
   Perlakuan yang berbeda mulai kami rasakan  ketika pelatih aku berat sebelah antara sekolahku dan sekolah lain yang dipegang oleh pelatihku. Hal tersebut membuat aku dan teman teman perlu berlatih lebih keras untuk meningkatkan kualitas baris berbaris kami dan menunjukan bahwa kami juga bisa. Secara tidak langsung, aku dan teman teman menjadikan masalah tersebut sebagai salah satu motivasi kami.
    Mulai dari kejadian itu, sedikit demi sedikit aku dan teman teman mulai mengubah kebiasaan kami. Menjadi lebih mandiri dan memiliki inisiatif, hal itu menjadi salah satu hal yang harus kami miliki. Aku sebagai dantonpun merasa kalo aku tidak bisa diam saja, disaat seperti ini aku harus membangkitkan semangatku dan juga semangat teman temanku, memotivasi mereka, berkomunikasi, agar pasukan kami memiliki chemistry yang baik. Memang tidak mudah, tetapi kita perlu, kita harus belajar berpikir dewasa, tidak perlu memikirkannya jauh jauh, mulai saja dari kebiasaan-kebiasaan kecil.
    Dilatihan berikutnya, para pelatih kamipun merasakan perubahan yang terjadi pada pasukan kami. Kami pikir dengan perubahan yang terjadi tersebut mereka akan memperhatikan kami juga, namun ternyata tidak, kenyataannya malah lebih parah dari sebelumnya. Menjadi mandiri dan memiliki inisiatif yang lebih tinggi justru membuat kami semakin kurang diperhatikan. Kamipun tidak terima diperlakukan seperti itu serta berusaha untuk tidak menurunkan semangat dan performa  yang akan merugikan kami, menjadikannya motivasi adalah satu satunya cara agar kami bisa terus semangat.
    Hari pelombaan pun dimulai, kami merasa cukup siap setelah banyaknya latihan yang telah kami lakukan untuk persiapan perlombaan ini. Di sisi lain, para pelatih masih saja kurang memperhatikan kami, mereka masih tetap terfokus kepada pasukan yang lain. Aku dan teman temanku saat itu tidak terlalu memperdulikannya, yang hanya kami pikirkan adalah tampil dengan maksimal dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Meski kami kurang diperhatikan, tapi kami memiliki kemandirian dan kekeluargaan yang kuat, dalam hal apapun kami usahakan untuk melakukannya bersama-sama.
     Nomor peserta kamipun terpanggil untuk tampil, gelisah kami rasakan karena ini adalah penampilan pertama kami setelah pandemi covid 19, kami baru bisa merasakan kembali suasana seperti ini. Dalam hentakan pertama menginjak lapangan Kodiklat TNI AD kami hentakkan dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, semua latihan yang telah kami lakukan akhirnya kami tampilkan disini. Sorak sorai dari ribuan penonton membuat kami harus menguatkan fokus kami agar tidak buyar saat itu. Panas teriknya matahari menjadi saksi atas perjuangan kami di lapangan itu, tak terasa keringatpun membasahi tubuh kami yang sedang berjuang.

"Hey, sabar ya mungkin rezeki mu kali ini bukan disini"
"sabar ya indah"
"sabar yaaa"
"Hey sini sini kita foto!!"
Sulit sekali menahan air mata yang mengalir mambasahi pipi kami. Hati terasa seperti tertusuk ratusan anak panah. Kami mundur dari pasukan yang di anak emaskan oleh pelatih, kami hanya bisa melihat wajah mereka yang ceria, mendapat perhatian lebih dari pelatih, senior merekapun berdatangan dan mengucapkan selamat kepada mereka. Berbanding terbalik dengan kami, keluar dari kotak lapangan Kodiklat TNI AD hanya bisa menerima kata kata sabar dan memisahkan diri, bahkan tidak ada satupun pelatih atau senior yang memperhatikan kami saat itu.

"Semua cepat berkumpul disini!!!"
Kami pun segera mengikuti arahan dari pelatih dan berkumpul bersama. Pelatih memberi informasi dan evaluasi terkait hasil penampilan antara kedua pasukan.
"Alhamdulillahhhhhhh , siapa pun yang nanti berada di atas jangan sampai besar kepala dan siapa pun yang ada di bawahnya jangan sampai putus asa, menang lomba disini bukan menjadi patokan bahwa kalian sudah jago
baris inget itu"
Kami pun deg degan mendengar pelatih yang akan memberitahu peringkat lomba kami,dan alhamdulilah sekalii , kami berada di peringkat ke harapan 3 utama se-Jawa Barat. Sekolah yang di spesialkan  tidak mendapat juara apa apa, aku sangat terkejut dengan hasil perlombaan ini. Karena aku berpikir aku dan teman teman ku tidak akan mendapat apa apa karena perlakuan mereka yang membuat kami murung sehingga kami berpikir kami yang tidak akan mendapatkan apa apa , malah sekolah yang di spesialkan itu tidak mendapat apa apa, kami sangat sangat bersyukur atas kejuaraan yang kami raih di perlombaan itu. Akhirnya kami pun sujud syukur atas kemenangan ini dan kami tidak banyak bicara karena kami melihat raut wajah sekolah itu yang cemberut dan seperti merasa kecewa dengan hasil yang di dapat.Setelah kami kembali ke tempat peristirahatan dan beristirahat untuk mempersiapkan lomba di esok harinya.
    Dari pengalaman itu aku mendapat banyak pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan kedepannya, jangan sampai aku meremehkan orang lain karena kita sebagai manusia tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya dan jangan sampai keras kepala dan bersombong diri yang membuat orang lain sakit hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun