MENUMBUHKAN TOLERANSI BERAGAMA, DEMI WUJUDKAN KEUTUHAN DAN KESATUAN NKRI
"Tombak-tombak kalau bersama tidak dapat dipatahkan, apabila terpisah antara satu sama lain, ia akan patah satu demi satu" (Syair Arab).
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Terdiri dari 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa, 718 bahasa, dan 6 agama, Indonesia menjadi suatu negara yang memiliki tingkat keberagaman yang tinggi. Dengan diakuinya 6 agama di Indonesia, bagaimana peran generasi muda dalam manjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Negara Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki suatu pengertian dimana walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama, namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan. Hal ini dapat terjadi dengan diperkuatnya sikap toleransi antarsesama, sehingga suatu perbedaan tersebut bukanlah menjadi suatu tantangan yang berarti dengan adanya toleransi.
Islam mengartikan toleransi sebagai "tasamuh". Dr. Yusuf al-Qaradhawi dalam Ghair al-Muslimin fii al-Mujtama' memaknai konsep tasamuh, yaitu keyakinan terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya dan kerukunannya.
Adapun peran generasi muda dalam toleransi beragama mempunyai suatu kedudukan yang penting, dimana dengan adanya toleransi beragama ini akan menciptakan kerukunan dalam umat beragama. Dalam toleransi ini perlu adanya saling pengertian sesama, saling menghormati, serta saling menghargai satu sama lain.
Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur, H. Kasno Sudaryanto, menjelaskan bahwa toleransi beragama dapat dibagi menjadi 6 indikator, yaitu:
- Saling menerima keberadaan umat beragama lain
- Mengerti kebutuhan beragama lain
- Percaya dan tidak saling mencurigai antar sesame umat
- Ada kemauan untuk tumbuh dan berkembang bersama
- Rela berkorban untuk kebaikan Bersama
- Mengedepankan nilai-nilai ajaran universal agama, yaitu kejujuran, kedamaian, menghormati, taat pada pimpinan/pemerintah
Dengan terbentuknya para generasi muda dengan rasa toleransi beragama yang tinggi maka suatu kerukunan beragama pun dapat dicapai. Dimana kerukunan beragama ini adalah kunci utama dalam menciptakan suatu kerukunan nasional. Dengan terciptanya kerukunan nasional inilah, suatu keutuhan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara dapat diraih.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bela Negara,
Nama            :  Adinda Hasna Mufidah
NPT Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â 21210001