Kandungan Mikroplastik dalam Kantong Teh: Ancaman Kesehatan yang Tersembunyi
Teh adalah minuman favorit masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Teh tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, penelitian baru-baru ini mengungkap ancaman tersembunyi di balik kenyamanan menyeduh teh, yaitu keberadaan mikroplastik dalam kantong teh. Temuan ini menjadi perhatian serius, terutama bagi mereka yang rutin mengonsumsi teh dalam kemasan kantong.
Apa Itu Mikroplastik?
Mikroplastik adalah partikel kecil plastik dengan ukuran kurang dari 5 milimeter. Partikel ini berasal dari berbagai sumber, seperti serpihan plastik yang terurai atau produk berbahan plastik tertentu. Dalam kasus kantong teh, bahan plastik pada kemasan kantong dapat melepaskan mikroplastik ke dalam air panas selama penyeduhan.
Penelitian oleh tim ilmuwan dari Kanada mengungkap bahwa satu kantong teh berbahan plastik dapat mengeluarkan hingga 11 miliar partikel mikroplastik dan 3 miliar nanoplastik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan mikroplastik yang ditemukan pada makanan atau minuman lainnya.
Dampak Mikroplastik pada Tubuh
Meski dampak mikroplastik pada tubuh manusia masih dalam tahap penelitian, sejumlah pakar kesehatan mengkhawatirkan potensi risikonya. Berikut adalah beberapa kemungkinan dampaknya:
1.Gangguan Pencernaan: Mikroplastik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan memengaruhi penyerapan nutrisi.
2.Keracunan Kimia: Plastik sering mengandung bahan kimia beracun, seperti bisphenol-A (BPA) atau ftalat, yang dapat larut ke dalam air dan memengaruhi sistem hormon.
3.Akumulasi dalam Tubuh: Mikroplastik yang tidak dapat dicerna tubuh berpotensi terakumulasi di organ tertentu, memengaruhi fungsi fisiologis dalam jangka panjang.
4.Peradangan dan Kerusakan Sel: Studi awal menunjukkan bahwa mikroplastik berukuran nano bisa menembus dinding sel dan memicu peradangan pada jaringan tubuh.
Mengapa Hal Ini Terjadi?
Kantong teh berbahan plastik sering kali digunakan karena lebih tahan panas, lebih ringan, dan terlihat modern. Namun, plastik jenis ini, seperti nilon dan polietilen tereftalat (PET), dapat pecah menjadi partikel kecil saat terkena suhu tinggi. Penyeduhan teh pada suhu mendidih (sekitar 90-100 derajat Celsius) mempercepat pelepasan partikel mikroplastik ini.
Selain itu, kurangnya regulasi yang ketat terhadap bahan kemasan makanan dan minuman membuat produk ini masih beredar luas di pasar.
Apa yang Bisa Dilakukan Konsumen?
Sebagai langkah preventif, Anda dapat melakukan hal-hal berikut untuk mengurangi paparan mikroplastik:
1.Pilih Teh Daun (Loose Leaf): Teh daun yang diseduh dengan saringan adalah pilihan terbaik. Selain lebih aman, teh daun sering kali lebih berkualitas.
2.Gunakan Saringan Teh Non-Plastik: Pilih saringan berbahan stainless steel, keramik, atau kaca.
3.Hindari Kantong Teh Plastik: Periksa label kemasan teh dan pilih produk yang menggunakan kantong berbahan kertas atau kain yang tidak dilapisi plastik.
4.Berdayakan Produsen Lokal: Produk teh lokal umumnya menggunakan kemasan tradisional yang lebih aman.
Bagaimana Peran Produsen dan Pemerintah?
Tidak hanya konsumen, produsen teh juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Beralih ke bahan kantong yang ramah lingkungan, seperti kertas tanpa plastik, adalah langkah yang harus segera diambil. Pemerintah juga diharapkan memperketat regulasi terkait penggunaan plastik dalam kemasan makanan dan minuman.
Di tingkat global, kesadaran tentang bahaya mikroplastik terus meningkat. Beberapa negara bahkan mulai melarang penggunaan plastik tertentu, seperti kantong plastik sekali pakai. Langkah serupa dapat diterapkan di Indonesia untuk mengurangi dampak mikroplastik terhadap kesehatan dan lingkungan.
Jadi Kandungan mikroplastik dalam kantong teh adalah ancaman nyata yang tidak bisa diabaikan. Kesadaran masyarakat untuk memilih produk yang lebih aman dan dorongan kepada produsen untuk berinovasi adalah kunci untuk mengurangi risiko ini. Dengan langkah sederhana seperti beralih ke teh daun dan menggunakan saringan non-plastik, kita bisa tetap menikmati teh tanpa khawatir terhadap dampak kesehatan.Mari kita lebih cermat dalam memilih apa yang kita konsumsi, karena kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI