Mohon tunggu...
RITA KARINA PRATIWI
RITA KARINA PRATIWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Teknologi Sumbawa

Banggalah pada diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kandungan Mikroplastik Dalam Kantong Teh

9 Januari 2025   21:44 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kandungan Mikroplastik dalam Kantong Teh: Ancaman Kesehatan yang Tersembunyi

Teh adalah minuman favorit masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Teh tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, penelitian baru-baru ini mengungkap ancaman tersembunyi di balik kenyamanan menyeduh teh, yaitu keberadaan mikroplastik dalam kantong teh. Temuan ini menjadi perhatian serius, terutama bagi mereka yang rutin mengonsumsi teh dalam kemasan kantong.

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah partikel kecil plastik dengan ukuran kurang dari 5 milimeter. Partikel ini berasal dari berbagai sumber, seperti serpihan plastik yang terurai atau produk berbahan plastik tertentu. Dalam kasus kantong teh, bahan plastik pada kemasan kantong dapat melepaskan mikroplastik ke dalam air panas selama penyeduhan.

Penelitian oleh tim ilmuwan dari Kanada mengungkap bahwa satu kantong teh berbahan plastik dapat mengeluarkan hingga 11 miliar partikel mikroplastik dan 3 miliar nanoplastik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan mikroplastik yang ditemukan pada makanan atau minuman lainnya.

Dampak Mikroplastik pada Tubuh

Meski dampak mikroplastik pada tubuh manusia masih dalam tahap penelitian, sejumlah pakar kesehatan mengkhawatirkan potensi risikonya. Berikut adalah beberapa kemungkinan dampaknya:

1.Gangguan Pencernaan: Mikroplastik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan memengaruhi penyerapan nutrisi.
2.Keracunan Kimia: Plastik sering mengandung bahan kimia beracun, seperti bisphenol-A (BPA) atau ftalat, yang dapat larut ke dalam air dan memengaruhi sistem hormon.
3.Akumulasi dalam Tubuh: Mikroplastik yang tidak dapat dicerna tubuh berpotensi terakumulasi di organ tertentu, memengaruhi fungsi fisiologis dalam jangka panjang.
4.Peradangan dan Kerusakan Sel: Studi awal menunjukkan bahwa mikroplastik berukuran nano bisa menembus dinding sel dan memicu peradangan pada jaringan tubuh.


Mengapa Hal Ini Terjadi?

Kantong teh berbahan plastik sering kali digunakan karena lebih tahan panas, lebih ringan, dan terlihat modern. Namun, plastik jenis ini, seperti nilon dan polietilen tereftalat (PET), dapat pecah menjadi partikel kecil saat terkena suhu tinggi. Penyeduhan teh pada suhu mendidih (sekitar 90-100 derajat Celsius) mempercepat pelepasan partikel mikroplastik ini.

Selain itu, kurangnya regulasi yang ketat terhadap bahan kemasan makanan dan minuman membuat produk ini masih beredar luas di pasar.

Apa yang Bisa Dilakukan Konsumen?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun