Yang pada dasarnya organisasi ini lebih menitikberatkan terhadap tercapainya suatu tujuan hubungan perorangan, sedangkan administrasi dikatakan menitikberatkan sebuah adminstrasi terebut dalam kegiatan ketatusahaan.
Sehingga dapat ditinjau dari kata bahasanya, intinya organisasi menjadi alat maupun sarana dan administrasi mencakup keseluruhan daam proses dengan melibatkan aspek keseluruhan baik bidang maupun manuasianya. Maka dapat diketahui bahwa semakin administrasinya memiliki mutu yang baik maka semakin baik juga dalam proses pelaksanaan tersebut.Â
Mungkin dapat diketahui bimbingan dalam kategri sederhana yaitu bimbingan yang dapat mengarahkan kegiatan pengajaran dan bantuan secara terus menerus tanpa adanya suatu masalah dalam mengembangkan potensi kemampuan diri dengan mandiri. Selnjutnya konseling yaitu bentuk bantuan kegiatan yang didapat dalam sesi wawancra dalam memberikan seseorang dlam menyelseaikan masalahnya.
Dalam organisasi bimbingan konseling perlu dipahami secara rinci yang berguna sebagai sarana atau alat yang dilaksanakan untuk mengembangkan diri peserta didik secara mandiri dengan adanya pemberian keempatan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dialami.
Kemudian administrasi bimbingan konseling dapat dipahami secara keseluruhan terhadap proses yang terkait atas tercapainya suatu tujuan dlam pengembangan diri secara mandiri serta penyelesaian masalah peserta didik dengan mandiri. Yang termasuk dalam cakupan administrasi ini yaitu ketatausahaan organisasi dalam bimbingan konseling yang mana tidak jauh beda dengan posisi administrasi baik dari pendidikan maupun dalam pembelajaran secara umum.
Pada dasarnya secra oragnisasainya, dalam bimbingan konseling itu harusnya dilaksanakan oleh seseorang yang memang sudah menguasai atau bisa dikatakan ahli dalam bimbingan konseling sebagai sebuah profesi. Sehingga dalam administrasinya bahwa bimbingan konseling ini mencakup sebagaimana perencanaan guru pada umumnya, selanjutnya dalam pelaksanaan perencanaan serta evaluasi itu harus sesuai.
Seperti pendapat pada umumnya bahwa konselor harus menjadi multidimensional, untuk itu bukan hanya dilihat dari ruang lingkup luar sekolah saja, yang harus terlihat multidimensional, akan tetapi dalam ruang lingkup dalam sekolah juga, sehingga alangkah baiknya seorang konselor memang harus memiliki sebuah kemampuan yang mampu untuk bekerjasama bukan hanya dengan guru mata pelajaran saja, melainkan juga dengan antar peserta didik, dan orangtua peserta didik, serta pada masyarakat secara luas disekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H