Kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan dengan mitra dan sejumlah perangkat desa. Kegiatan konsultasi bagi para pelaku kepariwisataan dan UMKM setempat juga dilakukan untuk mencapai tujuan sapta pesona wisata desa plunturan yang lebih baik.Â
Untuk kebutuhan pembuatan katalog wisata budaya sebagai wujud digitalisasi budaya, dilakukan beberapa kegiatan seperti melakukan penulisan narasi cerita rakyat atau mitos setempat, melakukan dokumentasi dan inventarisasi alat-alat pertanian tradisional setempat, melakukan dokumentasi dan inventarisasi warisan budaya rumah tradisional Desa Plunturan, melakukan pemetaan dan dokumentasi kuliner khas Desa Plunturan, melakukan inventarisasi terhadap kelompok seni dan seni tari Desa Plunturan, dan melakukan inventarisasi tempat-tempat sakral/punden yang ada di Desa Plunturan.
Sebagai kelanjutan untuk sapta pesona dalam kepariwisataan Desa Plunturan yang lebih baik, beberapa kegiatan juga dilakukan seperti melakukan inventarisasi calon pondok wisata untuk mengetahui kesiapan infrastruktur berupa penginapan sebagai penunjang jalannya sektor pariwisata, kemudian melakukan pemetaan produk budaya seni tari, inventarisasi kelompok kesenian dan perangkat seni untuk mengkalkulasi pertunjukan kesenian seperti apa yang akan ditampilkan kepada wisatawan yang akan datang.Â
Setelah melakukan serangkaian kegiatan tersebut masyarakat akan diberikan sosialisasi guna mempromosikan sektor pariwisata melalui buku katalog wisata budaya digital dan penerapan sistem kepariwitaan yang baru jika terdapat kunjungan wisatawan.
Keseluruhan pelaksanaan program ini di Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo merupakan bentuk nyata mahasiswa dan masyarakat akademik Program Studi Sastra Inggris Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H