Visual Storytelling merupakan seni mengkomunikasikan ide, konsep, informasi secara benar, runtun, efektif dalam media visual. Visual Storytelling menjadi salah satu hal menarik yang dapat digunakan untuk menarik pembaca.
Lalu, kenapa harus melalui visual? Dalam Visual Storytelling: A Brief Practical Guide  menjelaskan bahwa 93% dari komunkasi manusia adalah berbentuk visual dan 90% informasi yang dikirimkan dan diproses dalam otak berupa visual.Â
Bahkan dijelaskan bahwa ketika pengguna mengunjungi situs berita online, mereka hanya membaca 28% tulisan dalam sekali kunjungan. Namun, hal tersebut dapat meningkat 14% ketika halaman tersebut menampilkan gambar di dalamnya.
Nah, hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi sebuah situs berita online untuk digunakan sebagai cara untuk menarik pembaca situsnya seperti yang dilakukan oleh Tirto.id.
Rupert Murdoch, seorang jurnalis senior Australia mengatakan bahwa "Great journalism will always attract readers. The words, pictures and graphics that are the stuff of journalism have to be brilliantly packaged; they must feed the mind and move the heart.". Hal tersebut yang kemudian dijadikan landasan bagi Tirto untuk menggunakan infografik dalam penyampaian pesannya.
Kenapa harus infografik? Selain terdapat alasan psikologis dibalik penggunaan infografik, terdapat juga alasan lainnya yaitu:
- Grafik:Â Sabda Armandio Alif (Manajer Multimedia Tirto) melalui riset yang dilakukan mengatakan bahwa data yang diolah dalam bentuk grafik visual dapat menyokorng penyebaran berita atau tulisan melalui media sosial, apalagi sekarang kita sedang berada di era digital.
- Angka:Â Dalam Tirto.id, data yang disuguhkan dalam infografik datang dari tim riset, sehingga dapat dinilai akurat. Tak hanya itu, terdapat juga riset yang menunjukkan bahwa angka yang ditulis berbentuk figur angka (contoh: 50) dan kata-kata (contoh: lima puluh) akan mendapat reaksi yang berbeda.
- Storytelling atau Cerita:Â Salah satu komponen yang menarik dalam infografik yaitu bagaimana cerita yang akan disajikan dikemas dengan baik di dalamnya. Penting bagi pembaca untuk mengetahui awalan, isi, dan akhir dari infografik yang disediakan.
- Crafting Infografik dengan Tepat:Â Tirto menyarankan untuk memperhatikan tren yang sedang berjalan. Sangat penting bagi seseorang memperhatikan bagaimana mengemas gambar, chart, dan urutan visual sebelum dikemas menjadi infografik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H