Oleh: Muliadi
Galang, 5 September 2024.
Hari kedua bimbingan teknis implementasi pertanian presisi di SMKN 1 Galang di fokuskan pada praktik pembuatan MOL. MOL adalah mikroorganisme lokal. MOL merupakan bahan alami pengganti EM4 yang berfungsi menyediakan bakteri probiotik yang dibutuhkan pada proses fermentasi. MOL berguna mempercepat proses dekomposisi atau penguraian saat pembuatan pupuk kompos atau POC.
POC sendiri merupakan varian pupuk organik, yaitu pupuk organik cair. Pupuk ini sangat dibutuhkan pada implementasi urban farming. Urban farming adalah kegiatan bertani yang umumnya dilakukan di perkotaan. Urban farming dilakukan sebagai solusi mengatasi keterbatasan lahan di perkotaan. Kegiatan urban farming biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Menurut pak Pujo kegiatan urban farming memiliki keterbatasan. Salah satunya hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "urban farming itu biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bukan untuk tujuan produksi dalam jumlah besar" Â beber pak Pujo menjelaskan.
Kegiatan urban farming dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan masalah lingkungan, diantaranya pencemaran akibat penggunaan bahan kimia yang tidak terkontrol. Oleh sebab itu, menurut pak Pujo kegiatan urban farming perlu dilakukan secara simultan dengan kegiatan ekofarming.
Ekofarming adalah ekologi farming. Bukan ekosistem farming. Pak Pujo, mewanti-wanti. "ekofarming bukan produk pupuk ya bapak ibu". Ekofarming yang dimaksud disini adalah kegiatan pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya lingkungan. Ekofarming bertujuan mengembangkan kegiatan pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan ekofarming antara lain dilakukan dalam bentuk pembuatan MOL, pembuatan POC, pembuatan pupuk kompos atau organik, dan pembuatan pestisida nabati. Semua bahan  baku pembuatan produk tersebut bersumber dari bahan-bahan alami yang ada disekitar kita, seperti nasi basi, air kelapa, air gula aren, daun-daunan dan bahan alami lainnya, termasuk limbah dapur yang umumnya hanya masuk ke tong sampah.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, Â kegiatan urban farming menjadi lebih aman dan ramah lingkungan. Baik untuk lingkungan, baik pula untuk konsumen. Disinilah pentingnya ekofarming sebagai katalisator dalam kegiatan urban farming.
Pak Pujo menegaskan "kegiatan urban farming tidak bisa dipisahkan dari kegiatan ekofarming".
Ekofarming sendiri merupakan istilah baru untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya hayati untuk mengatasi tantangan pertanian. Sebelumnya istilah ini disebut PRL atau pertanian ramah lingkungan. Ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik yang aman bagi manusia, maupun alam.
Kegiatan bimbingan teknis implementasi pertanian presisi di SMKN 1 Galang dilaksanakan selama dua hari. Di mulai hari Selasa, 4 September 2024, dan berakhir hari ini Rabu, 5 September 2024. Bimtek dilaksanakan di Aula SMKN 1 Galang. Kegiatan bimtek bukan hanya presentasi, tetapi juga praktik. Praktik membuat MOL dan pestisida nabati.
Praktik membuat MOL dan pestisida nabati dibimbing langsung oleh bapak Pujo Haryono, SP, M.Si. Beliau salah satu instruktur di lingkungan BSIP provinsi Sulawesi Tengah. Kehadiran pak Pujo pada kegiatan bimtek di SMKN 1 Galang sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman guru dan siswa dalam pengelolaan pertanian. Terutama dalam memanfaatkan sumberdaya lingkungan untuk mengatasi kelangkaan pupuk kimia.
Kegiatan bimtek implementasi pertanian presisi di SMKN 1 Galang menjadi momentum awal kerjasama SMKN 1 Galang dengan BSIP provinsi Sulawesi Tengah. Dokumen kerjasama sebelumnya telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Bimtek ini diinisiasi oleh Wakasek kurikulum, bapak Moh Fadli.
Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan menghasilkan kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, khususnya siswa SMKN 1 Galang pada jurusan pertanian.
Memang salah satu tujuan pengembangan kerjasama dengan BSIP provinsi Sulawesi Tengah adalah terwujudnya kegiatan pertanian yang modern, ramah lingkungan, produktif berkelanjutan di SMKN 1 Galang. Pertanian presisi.
Kami percaya jika pertanian maju dan modern, maka siswa pertanian akan bangga dan percaya diri. Jika siswa bangga dan percaya diri dengan jurusan pilihannya, maka calon siswa pun akan tertarik memilih jurusan pertanian. Masalah kurang siswa teratasi, pertanian maju, masyarakat sejahtera, Indonesia jaya.
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H