Mohon tunggu...
Muliadi Akbar
Muliadi Akbar Mohon Tunggu... Guru - Guru, dosen, Tutor, Pegiat literasi, Bloggers

Guru Matematika yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serba-Serbi Hari Pertama Masuk Sekolah

11 Mei 2022   08:17 Diperbarui: 11 Mei 2022   08:57 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Spot Pengisian BBM Khusus Motor

Sekilas saya mengamati situasi. Saya berharap menemukan jenis pertalile. Tapi sepertinya pertalite habis, yang ada hanya pertamax. Apa boleh buat daripada tidak ada, biarlah pertamax saja.

Siapapun sudah maklum pertamax jauh lebih mahal dari pertalite. Pertamax adalah jenis BBM non subsidi memang disediakan untuk golongan menengah ke atas. Saya jadi berpikir apakah saya termasuk golongan menengah atas? Ah dari pada berpikir yang tidak- tidak saya ambil antrian saja. Kebetulan antriannya hanya sedikit, jadi mengisih BBM bisa lebih cepat.

Suasana Spot Pengisian BBM Khusus Motor
Suasana Spot Pengisian BBM Khusus Motor
Saya bergegas ke sekolah. Suasana sekolah masih belum terlalu ramai. Kami masih menerapkan PTM terbatas. Siswa yang hadir hanya 50% dari jumlah yang ada. Menurut Pak Asri sebagai wakasek kurikulum, untuk PTM normal menunggu kebijakan baru dari dinas pendidikan. Guru dan pegawai sekolah baru sebagian yang hadir. Mungkin yang lain masih di perjalanan. Suasana pagi itu cukup cerah. Beberapa siswa terlihat sedang membersihkan ruang kelas mereka.

Di kaki lima ruang TU saya lihat bapak kepsek duduk di kursi panjang. Beliau duduk santai sambil memainkan HP di tangan. Tidak ada guru atau staf yang menemani. Setelan kemeja biru lengan panjang nampak kontras dengan dinding  putih di sebelahnya. Saya mendekati beliau, berjabat tangan dan mengobrol sejenak. Selanjutnya saya izin ke ruang TU menyalami teman-teman guru dan staf yang ada di ruang itu. Kebetulan ada juga daftar hadir yang harus ditanda tangani sebagai bukti kehadiran di hari pertama sekolah.

Senang rasanya bisa kembali bertemu sahabat dan sesama rekan kerja setelah libur hampir dua minggu lamanya. Saya amati sekeliling sekolah siapa tau ada rekan lain yang belum sempat saya salami. Ada kumpulan motor terparkir di depan ruang guru. Saya pikir mereka mungkin ada ruang guru. Benar saja, mereka ternyata sedang asyik mengobrol di ruangan itu.

Sepertinya ada topik menarik yang sedang mereka diskusikan. Pak Asri dan pak Badwi sebagai wakasek juga ada di ruang guru di temani beberapa guru lain. Saya menyalami mereka satu persatu. Belum ada proses pembelajaran hari ini kata pak Asri. Beliau adalah wakasek kurikulum. Menurutnya hari ini digunakan untuk membenahi kelas agar besok sudah siap digunakan. Jadi cukup banyak waktu untuk berbagi cerita pasca liburan.

Suasana Ruang Guru SMKN 1 Tolitoli
Suasana Ruang Guru SMKN 1 Tolitoli
Pagi itu topik pembicaraan didominasi oleh peristiwa mengejutkan yang menimpa seorang dokter. Kebetulan dokter itu kakak rekan guru di sekolah kami, yaitu ibu Faradila. Bukan hanya sekedar kakak dari rekan guru, tetapi pak dokter yang nahas ini pernah menjadi mitra sekolah saat pembukaan jurusan kesehatan di SMK Negeri 1 Tolitoli. Beliau adalah dokterr Faisal. Dokter Faisal masih memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan sekolah kami. Dokter Faisal diketahui menghilang setelah sebelumnya diduga mengalami kecelakaan di antara desa Lingadan dan Kapas Kecamatan Dakopemean Kabupaten Tolitoli.

Peristiwa ini menjadi misteri karena dokter Faisal yang diduga mengalami kecelakaan justru tidak ditemukan di lokasi kejadian. Padahal motor warna silver yang beliau gunakan dan beberapa barang serta dokumen pribadi ditemukan berserakan di TKP. Lokasi kejadian juga bukan lokasi yang sulit karena letaknya di pinggir jalan poros Tolitoli-Buol. Tim pencari sudah melakukan pencarian. Tim TNI-Polri, BNPB dan SAR dibantu oleh para relawan dan masyarakat sekitar terus memperluas area pencarian, tetapi jejak dan tanda-tanda keberadaan sang dokter belum menemui titik terang.

Lokasi Kecelakaan dr.Faisal di Desa Lingadan
Lokasi Kecelakaan dr.Faisal di Desa Lingadan
Peristiwa yang cukup heboh ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat umum, tetapi paranormal dan orang pintar juga menjadi penasaran dan turut menawarkan jasa pencarian dengan cara yang tidak biasa. Berbagai ritual sudah dilakukan baik yang mistis maupun yang bernuansa relegius. Hilangnya sang dokter dengan cara yang cukup misterius memunculkan spekulasi keterlibatan makhluk astral yang mendiami lokasi kejadian. Batu besar yang letaknya tidak jauh dari tempat itu menjadi sasaran ritual dan pencarian berbau mistik. Mereka menduga makhluk tak kasat mata yang mendiami batu besar turut berperan atas hilangnya sang dokter. Namun ini pun belum menemukan hasil.
Batu Besar di sekitar Lokasi Kejadian
Batu Besar di sekitar Lokasi Kejadian
Apa pun usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak kita berharap keberadaan dokter Faisal segera ditemukan dalam keadaan sehat-walafiat. Tentu pihak keluarga, terutama istri dan anak-anak beliau sangat berharap keberadaan sang dokter segera diketahui. Kita do'akan mereka agar senantiasa diberi kekuatan dan kesabaran menghadapi cobaan berat ini.

Pembicaraan kami seputar peristiwa hilangnya dokterr Faisal tidak lepas dari keanehan dari peristiwa kecelakaan itu. Mulai dari tempat kejadian yang tidak terlalu ekstrim. Posisi kenderaan yang bertentangan dengan arah dugaan perjalanan pak dokter, sampai pada perjalanan pak dokter yang dikabarkan membawa puluhan juta uang yang akan disumbangkan kepada korban banjir.

Berbagai spekulasi bermunculan, diantaranya soal kemungkinan terjadinya perampokan yang di ikuti penculikan dan lain-lain. Namun semua itu belum dapat dipastikan. Spekulasi lain yang mengusik nalar sehat adalah dugaan jika sang dokter spesialis radiologi ini disembunyikan oleh makhluk astral yang mendiami batu besar tidak jauh dari TKP. Spekulasi yang mengundang banyak paranormal ini banyak bermunculan di seputar peristiwa dan bahkan turut mewarnai upaya pencarian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun