4. Pengumuman Berita atau Liputan Langsung Acara ke PublikÂ
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, bagian lain dari komunikasi olahraga adalah mengumumkan berita olahraga. Jenis komunikasi ini juga mencakup liputan langsung dalam acara olahraga. Penyiar olahraga di pertandingan tersebut serta orang-orang di radio atau berita televisi melaporkan laga tanding tersebut. Pengumuman juga dapat mencakup koordinasi parade dan perayaan kejuaraan untuk tim atau atlet olahraga.Â
Itulah jenis-jenis komunikasi olahraga yang dapat penulis sampikan. Namun, terkadang kita mendengar kabar menghebohkan dimana seseorang yang sehari-hari tampak sehat dan kuat tiba-tiba meninggal setelah berolahraga. Hal ini bahkan terjadi pada atlet yang masih muda. Apa sebenarnya penyebab kematian mendadak setelah olahraga? Bagaimana cara mencegahnya?
Kematian mendadak setelah berolahraga bisa terjadi pada semua jenis olahraga, tetapi tampaknya hal ini lebih sering dilaporkan terjadi pada olahraga sepak bola dan basket. Penyebabnya adalah henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest. Kasus ini adalah sebuah kondisi serius dimana jantung secara tiba-tiba berhenti memompa darah. Kemungkinan penyebabnya antara lain, masalah pada struktur atau aktivitas elektrik jantung, dehidrasi, ketidakseimbangan kalium, magnesium, atau mineral lain yang parah dalam darah, penyakit keturunan, atau pukulan ke dada.Â
Apa yang menyebabkan henti jantung mendadak setelah berolahraga? Penyebabnya bisa bervariasi, tetapi sebagian besar karena kelainan pada jantung. Kelainan jantung tersebut dapat membuat jantung berdetak secara tak terkendali. Irama detak jantung yang tidak normal ini disebut sebagai fibrilasi ventrikel. Â
Beberapa penyebab spesifik henti jantung mendadak setelah berolahraga, yaitu:Â
- Kardiomiopati hipertrofik: Ini biasanya kelainan keturunan, dimana dinding otot jantung menebal. Otot yang menebal bisa mengganggu sistem elektrik jantung, membuat detak jantung lebih cepat atau tidak teratur (aritmia), yang bisa mengakibatkan henti jantung mendadak. Ini merupakan penyebab utama kematian mendadak pada atlet.Â
- Kelainan arteri koroner: Ada orang yang terlahir dengan kondisi arteri jantung yang terhubung secara tidak normal. Arteri dapat menjadi padat saat berolahraga dan tidak mengalirkan darah secara tepat ke jantung.Â
- Sindrom QT panjang: Kelainan keturunan pada irama detak jantung ini dapat mengakibatkan detak jantung yang cepat dan kacau, dan sering menyebabkan orang pingsan. Orang muda yang memiliki sindrom QT panjang punya risiko lebih besar untuk mengalami kematian mendadak.
Agar tidak sampai menjadi penyebab kematian mendadak setelah olahraga, kita perlu mewaspadai tanda-tanda awal kondisi henti jantung. Sekitar dua pertiga dari orang-orang yang mengalami henti jantung diketahui memiliki gangguan jantung. Hampir sepertiga dari mereka mengalami gejala khas seperti nyeri dada dan sesak napas selama seminggu sebelum henti jantung mendadak. Tetapi orang-orang yang mengalami henti jantung saat berolahraga dua kali lebih mungkin untuk selamat daripada mereka yang mengalaminya akibat penyebab lain. Mungkin karena mereka berada di tempat umum yang mudah terlihat orang dan lebih mungkin untuk menerima pertolongan yang cepat.Â
Terkadang seseorang yang memiliki gangguan jantung perlu menghindari olahraga tertentu agar tidak mengalami henti jantung yang menjadi penyebab kematian mendadak setelah olahraga. Tapi apakah itu berarti mereka harus benar-benar menghindari olahraga?
 Apabila kamu memiliki gangguan jantung dan berisiko untuk mengalami kondisi henti jantung, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga apapun. Apakah kamu dapat melakukan jenis olahraga atau latihan fisik tertentu, itu tergantung pada kondisi masing-masing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H