Mohon tunggu...
Audina Azzahra
Audina Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi aktif S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkungan dan Perkembangan Emosi Pada Anak

11 Desember 2023   22:01 Diperbarui: 11 Desember 2023   22:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan emosi adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain sedangkan perkembangan adalah jenjang hubungan anak dengan orang lain.

Seperti yang kita tahu bahwasanya seorang anak bagaikan mesin fotocopy yang dengan mudahnya berekspresi sesuai dengan apa yang dirinya lihat dan dengar. Maka dari itu pentingnya kesadaran  orang dewasa yang berada di sekitar anak-anak dalam bersikap ataupun bertindak.

Dalam perkembangan anak khususnya usia dini dapat ditemukan beberapa persoalan pada emosional anak, kita akan menemukan berbagai macam permasalahan emosi yang muncul di sekeliling kita. Ditambah dalam usianya yang masih kecil, anak-anak belum dapat mengelola emosinya degan baik. Mondi (2021) menyatakan pada dasarnya pendidik PAUD harus menempatkan keterampilan sosial emosional di samping keterampilan melek huruf dan berhitung sebagai bagian penting dari kurikulum anak usia dini yang setara supaya tidak ada ketimpangan antara kecerdasan akademik dan emosinya.

Terdapat kalimat dalam sebuah pribahasa yang berbunyi "Belajar di waktu kecil bagaikan menulis di atas batu”

Karakteristik batu yang kasar dan keras, seperti halnya pengelolaan emosi pada anak yang perlu peroses pemahatan yang berulang untuk mendapatkan hasil. Apabila kita mengetahui bahwa lingkungan pertumbuhan seorang anak dapat membawa pengaruh buruk ataupun negatif sebelum anak mencontohnya, ada baiknya orang dewasa yang ada di sekitar anak tersebut mencarikan ataupun menghadirkan sikap yang baik dan positif. Supaya, anak yang melihatnya dapat terpengaruhdengan hal-hal baik.   Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa perilaku yang dilakukan orang-orang disekitar anak dapat mempengaruhi kestabilan perkembangan emosi pada anak.

Sejatinya, perkembangan otak anak kecil sangatlah cepat untuk menangkap sesuatu, meniru apa yang dia lihat, menghapal yang dia dengar, dan mengingat apa yang dia baca dan tulis. Maka dari itu, tugas orang tua, pendidik dan orang dewasalah yang menjadi penentu seorang anak dapat mengelola emosinya dengan baik.

Sumber :

Safira, D., Armanila, Siregar, I.K. (2022). Hubungan Interior Ruang Belajar Dan Bermain Terhadap Perkembangan Sosial Emosionak Anak Usia Dini. Universitas Alwasliyah Medan.Vol 2 No :1

Seila, Armanila, Amsi, Wiyana (2022). Guru dan Strategi Penanganan Pada Anak Dengan Masalah Emosional di RA. As-Syafiqah. Universitas Al Washliyah Medan.Vol 10 No : 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun