Mohon tunggu...
Nikki Nikita
Nikki Nikita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran tentang Kehidupan

22 November 2021   17:07 Diperbarui: 22 November 2021   17:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul buku                : Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku  Mati Nanti?

Penulis                       : Kim Sang-hyun

Penerbit                     : Haru, Ponorogo

Cetakan                      : Pertama, Oktober 2020

Tahun terbit             : 2020

Jumlah halaman     : 168 halaman

Peresensi                   : Nikki Nikita Asaku Putri/156/ Farmasi D

 

Buku ini masuk ke dalam kategori self improvement. Buku tentang perbaikan diri ini cocok dibaca oleh semua kalangan terutama remaja untuk merenungkan diri tentang kehidupan. 

Buku ini berjudul asli If I Die Who Will Come to My Funeral yang diterbitkan di Korea pada tahun 2019. Kim Sang-hyun adalah seorang penulis asal Korea Selatan. Beliau juga seorang CEO dari penerbit Felm. Ia mempunyai kedai kopi yang diberi nama Gongmyeong Cafe.

Kim Sang-hyun sudah menerbitkan lima buku, dan buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati? Merupakan buku pertamanya yang di terbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Buku ini merupakan catatan kecil Kim Sang-hyun yang berusaha hidup sedikit lebih baik, bahagia dan sejahtera. 

Meski judul buku ini menjurus ke kematian, tetapi isi tulisan di dalamnya lebih banyak memuat tentang pengalaman hidup, pola pikir kehidupan, dan berbagai hal yang telah dilalui penulis semasa hidupnya. Penulis juga mencoba menyampaikan kehangatan dan menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk menjalani hidup, meraih mimpi, mengatasi kekecewaan berbagai perkara hidup sehari-hari.

Buku ini berisi tulisan tentang perenungan penulis tentang kisah hidupnya. Cerita dalam buku ini seperti memberikan saya kesempatan untuk merefleksikan diri. Penulis tidak hanya menyampaikan hidupnya secara statistik, tetapi ia menuangkan hasil pembelajaran hidupnya di setiap halaman.

Buku ini terdiri dari empat bab. Bab pertama yaitu tentang kesalahan, bab dua tentang hati yang hilang, bab tiga tentang sejarah, dan bab empat semoga itu kebahagiaan. Dalam setiap babnya terdapat banyak topik yang dapat dijadikan sebagai pandangan untuk menjalani hidup lebih baik dari hari sebelumnya. Dalam setiap bab penulis mencoba memaparkan setiap aspek kehidupan yang pernah ia alami.

Pada bab pertama terdapat topik Pertimbangan dan Keegoisan yang mencurahkan isi hati tentang perasaan tidak nyaman dan bahagia dengan keberadaan orang lain, padahal kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Topik Kebaikan yang Disepelekan mempertanyakan apa bersikap baik itu rugi?. Bersikap baik itu tidak nyaman karena dianggap gampangan dan selalu dipandang rendah. Penulis juga mencoba menuliskan tentang kecemasan yang ia hadapi dalam hidupnya.

Bab kedua yaitu Hati yang Hilang. Pada topik Hujan Musim Semi, penulis mencoba menyampaikan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Tidak perlu merasa malu dan kesal, karena pada akhirnya cobaan akan berlalu ketika kamu tidak menyerah. Pada topik Memberi dan Menerima penulis menyampaikan proses menjalin hubungan dengan orang lain banyak yang hanya bisa menerima tanpa berekspresi. Mereka tidak bisa mengucapkan terima kasih saat bersyukur dan maaf ketika merasa bersalah. Memberi dan menerima pada akhirnya adalah tentang memikirkan, berempati, dan memahami orang lain.

Pada bab tiga terdapat banyak sekali pelajaran tentang kehidupan, yaitu jika menginginkan sesuatu lebih baik kamu harus memulainya. Jangan takut gagal karena kunci keberhasilan adalah kegagalan. Penulis juga menghimbau saat kamu hancur dan lelah, istirahatlah sejenak. Bertahan untuk tetap semangat dan tidak hancur memang penting, tetapi yang paling kita butuhkan saat lelah adalah istirahat.

 Penulis mencoba menyampaikan tentang apapun yang kamu lakukan pada masa lalu maupun sekarang, akan menjadi sejarah di masa depan. Dalam bab ini penulis juga menyuruh kita untuk hidup dengan warnamu sendiri. Maksutnya hidup dengan gaya kita sendiri, jangan pikirkan apa kata orang lain terhadap dirimu. Jangan menghawatirkan pendapat orang lain, karena itu bisa mempengaruhi cara berpikir kita.

Bab empat penulis memaparkan beratnnya kehidupan. Aku memang belum hidup lama. Namun selama hidup, entah bagaimana aku merasa bahwa hidup itu sulit. Kita berusaha dan bertindak untuk berkontribusi kepada dunia menggunakan sebagian diri. Saat kita tahu caranya bertanggung jawab, saat itulah kekuatan datang.

Buku ini berisi tulisan yang sangat memotivasi agar pembacanya menemukan harapan untuk menjalani hidup. Buku ini dapat dibaca secara berurutan maupun acak sesuai dengan apa yang ingin kita baca. 

Bahkan saya tetap bisa memahami isinya walaupun dibaca secara acak. Tulisan yang dituangkan penulis dalam  buku ini dapat memberikan pandangan baru tentang kehidupan. Walaupun buku ini mempunyai halaman yang sedikit, tetapi banyak sekali pelajaran yang dapat diambil.

Menurut saya walaupun ini adalah buku terjemahan, tidak ada kekurangan di dalamnya. Karena buku ini membuka wawasan saya terhadap kehidupan yang tidak selalu berjalan sesuai keinginan. 

Penulisannya juga baik dan setiap kalimat tersampaikan dengan baik. Kalimat yang di tuliskan penulis juga sangat apik dan tersusun. Meski buku ini tidak dilengkapi dengan gambar, pembaca tidak akan merasa bosan saat membacanya.

Saya merekomendasikan buku ini dibaca oleh semua kalangan, terutama untuk para remaja. Buku ini mengajarkan kita untuk merenungkan setiap hal yang telah kita lalui. 

Banyak poin penting tentang kehidupan yang di dapat dari buku ini. "Aku harus bertanggung jawab atas kebahagiaanku, sebanyak kebahagiaan yang aku terima" adalah salah satu kutipan yang menurut saya harus di terapkan manusia dalam menjalani kehidupan. Semua peristiwa yang terjadi pasti memiliki alasan dan kesimpulan. Tergantung bagaimana manusia itu menghadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun