Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajarlah untuk Makin Banyak Memberi

6 Oktober 2012   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:10 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Film Laskar Pelangi. Film yang menarik banyak penonton di dalam dan luar negeri. Malam ini saya menonton film ini untuk kedua kalinya. Gak ada maksud apa-apa selain ingin menonton saja. Kebetulan ada kasetnya.

Ternyata ada inspirasi yag menarik di dalam film ini. Salah satu kalimat yang menjadi inspirasi di situ adalah belajarlah untuk makin banyak memberi dan bukan makin banyak menerima.

Memberi di sini maksudnya bukan memberi uang. Boleh jadi memberi non-materi seperti bantuan dan perhatian. Kalimat ini ditujukan untuk anak-anak sekolah yang mempunyai masa depan.

Pesan ini kiranya perlu didengungkan kembali untuk semua rakyat negeri ini. sudahkah kita mempunyai semangat memberi? Apa saja yang sudah kita berikan untuk negeri tercinta ini? apa yang sudah kita lakukan untuk negeri tercinta Indonesia ini?

Jangan-jangan kita hanya menagih janji dari pemerintah. Jangan-jangan kita hanya mengeruk dan mengambil hasil tambang negeri ini.jangan-jangan kita hanya menunggu raskin dari pemerintah. Jangan-jangan kita hanya menunggu cairan dana bantuan dari pemerintah.

Kalau demikian, kapan kita memberi? Bagaimana mau memberi kalau kita hanya menunggu? Kapan memberi kalau kita hanya berusaha?

Mulai skearang cobalah berusaha. Ingat pesan dalam film ini…belajarlah atau berlatihlah untuk makin banyak memberi dan bukan makin banyak menerima. Dengan usaha yang kecil, kita akan berkembang. Bisnis bertambah dan kalau bisa berilah sebagiannya untuk mereka yang memerlukan. Kita memberi dari hasil usaha. Usaha menjadi jati diri kita.

Penangkapan tersangka koruptor di negeri kita menjadi rambu bahwa negeri kita sedang dilanda demam menerima. Menerima apa saja termasuk sogokan dari teman. Menerima berarti hanya pasif saja. Beda dengan memberi yang di dalamnya ada keaktifan.

Memberi berarti ada usaha. Dari usaha kita memberi. Keaktifan lebih dulu muncul. Beda dengan menerima yang pasif saja menunggu. Memberi perhatian juga merupakan kegiatan yang aktif.

Pesan dari film ini mesti didengarkan oleh tersangka koruptor dan juga semua rakyat negeri ini. jika semua rakyat aktif berusaha yakinlah negeri ini jaya karena rakyatnya. Pemerintah boleh saja kurang greget tetapi rakyatnya mesti pekerja keras. Ke depan, negara kita akan kaya.

Tidak sia-sia saya menonton film ini tadi. Dikira tak ada manfaatnya lagi padahal masih ada. Dikira saya bosan menonton kedua kalinya padahal tidak. Dikira hanya iseng-iseng belakapadahal tidak.

Terima kasih laskar pelangi. Semoga kami bisa menjadi laskar negara ini.

PA, 7/10/2012

Gordi Afri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun