Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Sang Menteri yang Bekerja Siang-Malam untuk Rakyatnya

3 April 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berapa jam para menteri di negeri ini bekerja? Adakah pembatasan jam dinas/kantor yang mengatur mereka?

Menteri BUMN Dahlan Iskan adalah salah satu sosok yang bekerja siang-malam. Bekerja siang kiranya sesuai jam dinas di kementriannya. Namun, bekerja malam kiranya menjadi komitmen pribadinya. Kalau boleh dibilang, aktivitas Pak Dahlan ini merupakan bentuk pelayanan yang total.

Seperti dilaporkan kompas.com, Dahlan menumpang KRL dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menuju Stasiun Cakung, pada Senin (2/4/2012) malam. Dia juga meninjau beberapa stasiun lainnya seperti Manggarai di Jakarta Selatan dan Bekasi. Tidak berhenti di situ, Dahlan juga memutuskan untuk bermalam di Perumnas Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.

Sosok pejabat negara seperti ini menjadi harapan rakyat banyak. Dahlan adalah sosok yang mau mendengar keluhan dan sapaan rakyat. Tak jarang dia sering berada di dekat tempat-tempat kerumunan warga, seperti stasiun, kereta, bahkan mau menumpang ojek.

Kini, saatnya para pejabat negara lainnya belajar dari Pak Dahlan Iskan, berani dan mau turun ke tengah rakyat. Rakyat butuh didengarkan. Di tengah mahalnya biaya hidup di negeri ini, rakyat membutuhkan sosok pemimpin yang ‘dekat’ dengan kehidupan rakyat kecil.

Seorang pemimpin menjadi mulia bukan ketika dia bisa memimpin dari atas kantornya tetapi ketika dia berada di tengah kesuksesan dan kegagalan rakyatnya.

CPR, 3/4/2012

Gordi Afri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun