Mohon tunggu...
Gordi Afri
Gordi Afri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus STF Driyarkara, Jakarta, 2012. Sekarang tinggal di Yogyakarta. Simak pengalamannya di http://gordyafri.blogspot.com dan http://gordyafri2011.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Kenaikan BBM: Mahasiswa Menang, Pemerintah Kalah

31 Maret 2012   10:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi demo beberapa hari ini ibaratnya pertandingan antara mahasiswa dan pemerintah. Pemerintah berencana menaikkan harga BBM per 1 April 2012. Mahasiswa dan rakyat kecil di seluruh penjuru nusantara menolak. Ada apa? Ya, jelas rakyat kecil akan rugi. Sudah susah payah mencari uang masih ditambah lagi dengan beban baru.

Kini, mahasiswa dinyatakan menang. Tuntutan untuk membatalkan kenaikan harga BBM berhasil. Pemerintah kalah, kalau bisa disebut demikian. Masa pemerintah kalah sama rakyat kecil, apalagi mahasiswa? Ya, menang kalah itu hanya soal waktu. Yang jelas, pemerintah kalah karena kebijakan itu (jika diterapkan) merugikan rakyat banyak.

Salut dengan perjuangan mahasiswa di seluruh tanah air. Dengan kemenangan itu, kaum intelektual muda ini patut berbangga. Kapan lagi kalau bukan sekarang, kaum muda memperjuangkan nasib rakyat kecil. Sekali seumur hiduplah jadi kenangan manis, kaum muda menang berhadapan dengan pemerintahnya. Dengan kemenangan itu, bertambahlah nilai perjuangan kaum muda.

Meski menang, kaum intelektual muda ini masih menyisakan tugas besar untuk diperbaiki. Aksi demo bernuansa anarkis masih menjadi kesan buruk yang mesti dihilangkan. Ada mahasiswa dan aparat keamanan yang luka-luka bahkan masuk rumah sakit. Kiranya ini menjadi pelajaran penting agar aksi demo berikutnya tidak terjadi dengan aksi anarkis seperti ini.***

CPR, 31/3/2012

Gordi Afri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun