Mohon tunggu...
Agatha Saputri
Agatha Saputri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teki-teki Silang Tingkatkan Aktivitas Belajar Siswa

28 September 2017   15:51 Diperbarui: 28 September 2017   16:08 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

YOGYAKARTA, 28 SEPTEMBER 2017 -  Pendidikan menjadi sorotan masyarakat dewasa ini baik dari segi kualitas maupun outputnya. Untuk itu sekolah dituntut untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan kegiatan belajar aktif siswa mampu berkonsentrasi penuh terhadap mata pelajaran yang disajikan oleh guru. Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun pada kenyataannya, guru masih mengajar dengan metode ceramah yang monoton. Guru menjadi satu-satunya sumber transfer knowledge. Hal ini membuat siswa cepat merasa bosan terhadap materi yang diajarkan guru. Dapat dengan mudah kita deteksi tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar apabila terdapat siswa yang mengantuk, bermain gadget, mengobrol dengan temannya, dan diam saja pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini menunjukkan adanya titik jenuh siswa terhadap kegiatan belajar mengajar. Padahal siswa terus dituntut untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dari bab per bab. Lebih parah lagi apabila hal ini terjadi pada mata pelajaran yang menuntut konsentrasi penuh. Ketika siswa tertinggal pada satu materi maka akan kesulitan mengikuti pembelajaran berikutnya.

Melihat fenomena tersebut peneliti menerapkan metode pembelajaran yang aktif dengan media teka-teki silang. Media pembelajaran ini dapat membantu guru dalam memberikan pengajaran yang lebih menarik dan inovatif. Siswa akan tertantang untuk menyelesaikan soal-soal pada teka-teki silang. Dengan adanya interaksi yang timbul saat mengerjakan teka-teki silang di kelas, siswa menjadi aktif bertanya, menjawab, maupun mengutaran pendapat dalam kelompoknya. Permainan ini juga mampu membangun kerjasama dan kekompakan antar kelompok. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan merupakan kegiatan belajar mengajar yang kita harapkan sebagai akademisi.

Banyak aspek yang dapat kita masukkan dalam permainan teka-teki silang, mulai dari materi yang berbentuk kata-kata maupun angka. Ragam permainan katapun bisa kita modifikasi sesuai dengan yang diinginkan. Dengan permainan teka-teki silang guru juga dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, baik materi per bab maupun keseluruhan. Dengan sifatnya yang fleksibel dan mudah dibuat inilah, media pembelajaran teka-teki silang dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran. Disinilah daya kreatif guru dituntut dan terus diasah untuk menciptakan kelas yang aktif dan efektif.

Permainan ini dapat dilakukan dengan sistem kelompok. Sehingga setiap kelompok akan berusaha untuk menjawab soal-soal yang terdapat pada permainan teka-teki silang. Pada proses ini siswa saling mengutarakan pendapat, menjawab, dan bertukar argumen dengan siswa yang lain. Komunikasi terjalin dan kerjasama terbentuk dengan baik. Kelas menjadi aktif dalam pembahasan ilmiah. Peran guru dalam proses pembelajaran aktif yaitu membimbing siswa, sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa. Sehingga transfer knowledge tidak hanya berasal dari guru tetapi juga dari media pembelajaran, internet, buku maupun dari pengetahuan siswa sendiri. 

Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan media teka-teki silang terbukti dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti terhadap salah satu Sekolah Menengah Atas di Gunungkidul. Berdasarkan hasil penelitian, yang dilakukan sebanyak 3 siklus berturut-turut, menunjukkan adanya peningkatan keseluruhan  indikator aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 67,08% meningkat menjadi 83,92% pada siklus II dan pada siklus terakhir menjadi 86% keaktifan siswa selama proses belajar mengajar.

Dari hasil penelitian terbukti bahwa penerapan media pembelajaran teka-teki silang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan. Antara guru dan siswa saling berperan aktif menciptakan kelas yang efektif. Dengan penggunaan media pembelajaran dan metode mengajar aktif ini, tujuan bidang pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang ideal dapat tercapai. Saling bersinergi untuk memajukan kehidupan bangsa Indonesia.

   

............................................................

*) Penulis adalah Peneliti bidang pendidikan akuntansi dari Wiratama Institute, Agatha Saputri +62896-3979-5151

atau email: agathasaputri87@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun