Mohon tunggu...
Zein Nikmatul
Zein Nikmatul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengeluh Menghambat Kesuksesan

19 Oktober 2018   07:17 Diperbarui: 6 November 2018   16:03 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai hai.. welcome back to my article, kali ini saya akan membahas tentang kebiasaan yang banyak dilakukan orang lain yaitu kebiasaan mengeluh. Kebiasaan mengeluh kita pisahkan dulu ya antara mengeluh dengan kebiasaannya. Mengapa? Karena mengeluh itu manusiawi, yang tidak boleh itu kebiasaan. Kebiasaa itu adalah kebiasaan yang berulang dari sesuatu yang sama yang semakin lama itu semakin kuat. Jadi kalau orang kebiasaanya buruk itu kebanyakan tidak kelihatan, seperti kebiasaan merokok. Itu sudah terbukti dengan kehidupan teman-teman saya sendiri.  Teman-teman saya kelihatannya sehat bugar lalu tiba-tiba meninggal karena kebiasaan buruk yang tidak terlihat.

Sedangkan mengeluh itu timbul dari kita yang tidak bersyukur dari apa yang kita miliki. Tidak sadar dari apa yang kita miliki dan menginginkan sesuatu yang tidak dimiliki. Membandingkan apa yang tidak dimilikinya dengan yang dimiliki orang lain lalu bilang gini " tuhan ini katanya maha adil, kok aku gak bisa begini tetapi dia bisa begini?", "tuhan katanya maha adil aku yang tampan begini pacarnya jelek, dia yang jelek pacarnya cantik?". 

Mengeluh itu bukan karena kita tidak bersyukur lo yaa. Mengeluh juga di sebabkan Karena kita tidak sabar lalu bilang gini, "kapan sih hidupku akan baik?". Itu karena tidak sabar menunggu hasil. Orang yang pantas mendapatkan hasil tentu dia akan membuktikan dengan sungguh-sungguh dengan belajar atau bekerja. Nah sedangkan ada orang yang tidak sabar menunggu hasil lalu dia cepat mengeluh itu dikarenakan ada orang yang cepat mendapat hasil.

Ada orang yang berkata begini, "Dia lebih muda dari saya tapi kok lebih sukses?", karena kebanyakan orang yang di lihat itu hasil dan tidak melihat proses nya bagaimana. Nah orang-orang yang melihat hasil orang lain tapi tidak menghargai prosesnya pasti akan mengeluh. Karena dia tidak melihat hasil tetapi sudah merasakan penderitaan dari prosesnya. Bangun malam belajar, tidur sebentar bangun lagi, ini kan dia sudah merasakan derita dari proses yang belum melihat hasil. Dia sudah melihat hasil tidak melihat penderitaan orang lain, nah berarti tidak sabar.

Mengeluh ini berarti tidak mensyukuri sesuatu yang dimilik, apa akibatnya? Akibatnya ya sesuatu yang kamu miliki nantinya akan di ambil sama tuhan. Orang yang kebiasaannya buruk berarti merusak kesehatan dan tidak memelihara kesehatan, ya tidak lama lagi di ambil kesehatannya. Ada teman saya di Malang waktu berlibur ke Malaisya bilang dengan istrinya begini, " kamu itu kalau tidak aku nikahi tidak akan ada yang mau sama kamu", istrinya lalu otomatis sakit hati sekali. Dia pulang kemudian ada seseorang pengeran dari Malaisya datang ke Indonesia mencari wanita tertentu yang di kenalnya secara tidak sengaja di Malaisya lalu di lamar. Pada waktu sepasang suami istri ini bertengakar, dan suaminya menantang, bilang begini "kalau kamu mau, aku ceraikan!". Tak lama kemudian mereka bercerai lalu si wanita ini tak lama kemudian di nikahi sama orang Malaisya yang kaya tadi. Padahal dulunya kehidupan keluarganya sangat miskin karena suaminya malas dan sombong. Nah kalau kita tidak menghargai sesuatu yang kita miliki, mengeluh, ya tak lama lagi di ambil. Jadi resiko dari kebiasaan mengeluh yang harusnya di syukuri ya akan di ambil.

Kebiasaan itu muncul dari tindakan yang di ulangi. Berarti menghilangkan kebiasaan adalah melakukan tidakan yang lebih baik untuk mengganti tindakan yang tidak baik. Tidak ada cara mengganti kebiasaan buruk kecuali dengan melakukan kebiasaan baik. Kebiasaan buruk adalah tindakan buruk yang di ulang-ulang. Berarti kebiasaan baik adalah kebaikan yang di ulang-ulang. Itu sulit, kenapa? Karena orang yang mempunyai kebiasaan buruk menikmati keburukan. Siapapun sekarang yang membaca artikel saya sekarang yang mempunyai kebiasaan mengeluh, berarti kamu sedang menikati keburukan. Kalau di nasehati mulailah dengan membiasakan satu yang baik lalu jawab gini "tapi kan susah". Nah kalau kamu mengeluh susah, berarti kamu lebih mudah melakukan keburukan. Jadi mulai sekarang hentikan kebiasaan buruk, mulailah banyak bersyukur, melakukan hal yang baik walaupun sedikit tapi dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun