Mohon tunggu...
Zein Nikmatul
Zein Nikmatul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengatasi Anak yang Penakut dengan Benar dan Tepat

3 Mei 2018   18:57 Diperbarui: 3 Mei 2018   19:04 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa minder dan takut akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk tampil dihadapan orang banyak. Jika tidak segra diatasi, rasa minder dan takut yang dialami anak bisa mengganggu proses perkembangannya. Disadari atau tidak, anak yang selalu merasa minder akan sulit bergaul. Tentunya hal ini sangat mengganggu proses perkembangannya. Untuk itu sudah saatnya bunda mengatasi rasa minder dan takut sibuah hati agar tidak berdampak buruk bagi perkembangannya. Penasaran bagaimana si buah hati bisa minder? Baca terus ya...

Rasa minder dan takut pada anak tak jarang menggangu prestasi belajar anak di sekolah. Bunda pasti ingin memiliki anak yang cerdas, pemberani dan berprestasi bukan? Namun terkadang hal itu sulit untuk diwujudkan karena kondisi anak justru berkebalikan. Anak selalu minder dan takut sehingga ia jarang tampil di depan kelas dan kurang di anggap siswa yang berprestasi.

Sangat wajar jika si buah hati lengket pada bunda ketika merasa minder dan takut, termasuk takut berpisah dengan bunda meski hanya sebentar. Jika si buah hati memiliki rasa minder dan takut yang berlebih bunda tidak perlu terlalu khawartir, biasanya perasaan itu akan berkurang seiring bertumbuhnya usia si buah hati. Bunda juga dapat melakukan upaya-upaya untuk membantu si buah hati dalam mengatasi rasa takut dan minder dengan cara sebagai berikut:

  • Jangan menertawakan dan mengejek
  • Rasa takut itu manusiawi, siapapun termasuk orang dewasa pun bisa merasa takut pada sesuatu hal. Bunda berusahalah untuk memuji ketika si buah hati mengungkapkan pendapatnya. Melakukan pujian bisa juga pada saat si buah hati berani melakukan sesuatu hal yang positif dihadapan banyak orang, hal tersebut akan meningkatkan  rasa percaya diri dan menghilangkan rasa minder dan takut yang dirasakan.
  • Bertahap
  • Mengatasi rasa takut dengan cara bertahap. Jika si buah hati takut pada kegelapan, nyalakan lampu tidur selama dia mau, bahkan kalau si buah hati belum siap tidur dengan kegelapan, maka nyalakan lampu semalaman. Jika si buah hati takut dengan binatang tertentu seperti anjing, maka jelaskan bahwa bunda akan melindungi dia dari binatang yang ia takuti.
  • Banyak aktifitas
  • Hindarilah meninggalkan si buah hati tanpa pemberitahuan. Jika bunda ingin meninggalkan si buah hati maka beritahu dia meskipun si buah hati akan menangis. Katakan kepadanya kapan bunda akan kembali, jika memungkinkan berikan mainan kesayangan untuk mengalihkan perhatiannya.
  • Jangan mengancam
  • Yang dimaksud denga jangan ancam adalah jangan bunda mengancam si buah hati berpisah dengan bunda Karena hal itu akan membuat si buah hati ketakutan yang amat besar dan dapat memicu ketakutan dalam jangka panjang. Seharusnya bunda lebih meyakinkan pada si buah hati akan selalu ada untuknya.
  • Rasa percaya diri dan keberanian
  • Jika bunda sering melihat si buah hati sering cemas atau takut berlebih maka hadapi dengan cara simpatik, bersabar, dan teruslah dorong untuk menumbuhkan keberaniannya dan rasa percaya diri.
  • Jangan membicarakan rasa takut
  • Takut si buah hati pada orang lain didepan mereka apa lagi jika di sertai dengan nada mengolok-olok. Di usia ini, si buah hati sudah bisa merasakan malu atau marah karena menjadi bahan ceritaan yang menurutnya kurang bagus.

Selamat mencoba ya bunda, jangan pernah menyerah untuk menghadapi sifat-sifat baru yang masih berkembang pada si buah hati. See you the next article..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun